Wujudkan Kehidupan Sejahtera, Mbak Tutut Akan Dampingi Transmigran

0
131
views
Siti Hardijanti Rukmana (Mba Tutut) berjanji akan dampingi transmigran untuk wujudkan indonesia maju (foto: dok)

JAKARTA, SALAKANEWS— Siti Hardijanti Rukmana, putri Presiden Soeharto yang lebih popular dengan panggilan Mbak Tutut, mengajak keluarga besar transmigran untuk mengembangkan peran dan potensi masing-masing guna memajukan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Hal tersebut dikatakan Tutut saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke- IV Persatuan Anak Transmigran RI (PATRI) yang berlangsung di Hotel Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 12-14 Maret 2019.

Menurut Voice of America (VoA), program transmigrasi yang terjadi selama era Presiden Soeharto telah mengubah wajah Indonesia. hingga tahun1984, sekitar 2,5 juta penduduk menjadi transmigran dan terus bertambah sampai berakhirnya masa  Orde Baru.

Berdasarkan  sensus 2010 menunjukan, terdapat 15,5 juta transmigran di Sumatera. Sebanyak 4,5 juta lainnya tersebar di Kalimantan dan Papua. Disadari atau tidak program ini berdampak positif  sehingga diklaim telah berhasil mengembangkan 3,500 desa dengan berbagai infrastruktur, dan 30 desa itu mengalami perkembangan pesat menjadi kabupaten/kota.

“Transmigrasi itu meningkatkan harapan, karena membuat para transmigran memiliki tanah yang cukup untuk diolah, guna menghidupi keluarga dan mencapai kesejahteraan,” ujar Tutut.

Dikatakannya, program transmigrasi tak hanya memperluas kemajuan, melainkan dapat merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Program yang digagas pada era Presiden Soeharto itu dinilai tidak hanya meningkatkan taraf hidup, tapi juga menggencarkan pembangunan di luar Pulau Jawa, menyeimbangkan sebaran penduduk, pemerataan pembangunan, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, dan memperkuat ketahanan nasional terutama transmigran perbatasan.

Warga transmigran saat berbincang dengan Siti Hardijanti Rukmana (mba Tutut) pada acara Musyawarah Nasional ke IV KAPATRI di TMII Jakarta (Foto: dok)

Pada saat itu, Presiden Soeharto senantiasa memberikan perhatian serius terhadap kehidupan transmigran dengan membangun sarana pendidikan di desa-desa transmigran, dan akses bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan tinggi. Ini terlihat dari banyaknya anak-anak transmigran gelombang pertama yang menyelesaikan pendidikan tinggi di kota besar, dan berkarier di berbagai bidang profesi.

Diketahui Pada tahun 2004 anak-anak transmigran membentuk PATRI sebagai wadah pemikiran, pandangan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia, mitra pemerintah dalam pembangunan bidang ketransmigrasian.

Ketua Umum PATRI Sugiarto Sumas, mengatakan sebagian besar anak-anak transmigran dapat merasakan manfaat transmigrasi meskipun diawal harus menjalaninya dengan proses yang berliku.

“Kami anak anak transmigran benar-benar merasakan manfaat transmigrasi, meski pada awalnya tentu harus melalui proses berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian,” kata Sugiarto Sumas.

Kini, kata Sugiarto, rata-rata keuarga anak-anak transmigran hidup berkecukupan, hal itu bisa dilihat dari setatus sosial mereka dengan memiliki identitas yang berbeda dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya.

“Ada yang berkarier di militer dan mencapai bintang dua, ada yang jadi guru besar dan bekerja di banyak sektor,” tuturnya.

Oleh karena itulah Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut)  terinspirasi untuk meneruskan kerja besar sang ayah yang dinilai punya andil besar dalam mengembangkan program Transmigrasi itu.

Saat iniTutut terus membina PATRI dan memberikan sumbangsih berupa pemikiran dan gagasan terkait apa yang mesti dilakukan di desa-desa transmigran yang saat ini tengah menghadapi persoalan .

“Ada banyak tantangan, yakni kesenjangan kaya-miskin, kesenjangan antar-wilayah, masalah kedaulatan pangan, masalah pemenuhan energi ramah lingkungan dan masalah air layak konsumsi, hal ini bisa diatasi oleh para Transmigran  secara bersama-sama,” kata Tutut.

Oleh karena itu Tutut berharap jika program ini direalisasikan kembali, maka bukan tidak mungkin kesejahteraan dan kemandirian pangan bagi para Transmigran dapat dinikmati bersama.

“Jika ini terwujud, kemakmuran akan hadir di tanah-tanah transmigran, dan Saya akan mendampingi para transmigran memajukan bangsa ini.” tandasnya penuh optimis.

(rd/slk)