Satu Lagi, Anak Buruh Tani Lolos Seleksi Jadi Bintara Polisi

0
298
views
Romdhoni salah satu peserta calon bintara yang dinyatakan telah lolos seleksi, (foto: dok)

Serang, SALAKANEWS.com – Satu lagi seorang anak petani biasa lulus tanfa embel-embel sebagai calon bintara Polri wilayah Banten tahun 2019, dialah Romdhoni (20), merupakan anak pasangan buruh tani dari Kampung Ranji, Desa Panca Negara, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.

Saat ini ia tengah menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, selama 7 bulan kedepan.

Saat ditemui di sela waktu senggang pendidikannya, Romdhani yang baru saja hitungan hari menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi, ia tak kuasa menahan rasa haru, dapat melewati proses seleksi awal penerimaan tersebut, hingga saat ini   mengikuti pendidikan dan pembentukan Bintara (Diktubba) Polri.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dengan tekad kuat dan perjuangan yang besar yang ada pada diri saya, akhirnya saya saat ini dapat menempuh pendidikan Calon Bintara di SPN Mandalawangi ini,” ungkap Romdhoni, Kamis (8/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, lolosnya seleksi sebagai calon bintara pada tahun ini  adalah yang ketiga kalinya, karena sebeleumnya pada tahun 2016 ia telah mendaftar namun gagal, tahun 2017 ia tak mencoba mendaftarkan diri lagi, namun juga gagal, pada tahun 2018 ia tak mendaftar karena menurutnya ia telah bekerja di salah satu swalayan di kota Serang. Dan untuk tahun ini (2019) ia coba lagi dan ahirnya membuahkan hasil.

“Saya memang dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi seorang Polisi. Karena saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan ingin mengabdi pada negara,” kata Romdhani merupakan anak kedua dari enam bersaudara

Saat disinggung besaran biaya hingga dirinya sampai diterima dan menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi saat ini, Romdhani mengungkapan jika dirinya tidak sama sekali dipungut biaya apapun terkecuali mengeluarkan biaya kelengkapan syarat-syarat pendaftaran.

“Saya pastikan, mulai dari tahap awal retmin proses pendaftaran di Polres Serang Kota sampai saat ini murni tidak ada KKN ataupun ganjal dalam proses tersebut. Terlebih, membayar untuk masuk menjadi polisi. Itu sama sekali tidak ada,” ujar Romdhani.

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan dari orang tua Romdhoni, Jamhadi 52 tahun yang menyebutkan jika dirinya sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepersen pun untuk anaknya hingga saat ini memenmpuh pendidikan di SPN Mandalawangi.

“Sama sekali saya tidak mengeluarkan biaya apapun terkecuali biaya beli bensin untuk Romdhani, karena harus mondar-mandir melengkapi persyaratan mendaftar,” sahut Jamhadi ketika ditemui saat meladang di sawah, Kamis (8/8).

Jamhadi awalnya tidak menyangka, jika anaknya (Romdhani) bisa lulus seleksi sebagai calon Bintara Polri dan saat ini sedang menjalani pendidikan di SPN Mandalawangi Polda Banten.

Lebih lanjut, sebagai buruh tani Jamhadi menyebut anaknya sudah memiliki keinginan menjadi polisi sejak kecil. Hal tersebut dibuktikan Romdhoni untuk terus membekali diri baik fisik maupun secara mental.

Ia mengaku, anaknya selalu berlatih lari agar lolos tes fisik yang menjadi salah satu modal dalam seleksi calon bintara. Selain kekuatan fisik, Jamhadi menyebut anaknya juga rajin beribadah sebagai bentuk penyiapan mental spiritual.

“Anak saya selalu olahraga, sembahyang tahajud. Sebagai orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan saja,”ujar dia.

Jamhadi kemudian berkisah tentang keinginan kuat anaknya ingin menjadi seorang Polisi, meski dirinya hanyalah seorang buruh tani.

Sementara itu, Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Langgeng Purnomo, memastikan bahwa Penerimaan Terpadu anggota Polri di Polda banten terlebih pada tahun 2019 akan dilakukan secara Bersih, Transparan, Akuntabel, Humanis (BETAH), serta clean and clear.

“Saya berharap, para calon Bintara ini dapat lulus dengan baik dan dapat menjadi Polisi yang kita harapkan,” tandas  Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Langgeng Purnomo.

Editor: tam