Zionis Israel Menyerang Warga Palestina Setelah Satu Hari Gencatan Senjata disepakati

0
286
views
pasukan Zionis Israel menyerang warga tanpa sebab di komplek masjid al-Aqsha setelah sehari gencatan senjata disepakati anatara pemerintah Israel dan Pejuang Hamas (foto: tangkapan layar)

Jerusalem, salakaNews.com – Pasukan Israel kembali menyerang warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsha setelah shalat Jumat dilakukan. Penyerangan itu tanpa sebab, saat warga berkumpul di halaman Masjid dan bersuka cita merayakan hari raya idul fitri yang sempat tertunda karena serangan yang dilancarkan oleh zionis Israel bertubi-tubi sejak pertengahan Ramadhan hingga usai.

Ditengah keriuhan warga yang berbahagia merayakan hari raya idul fitri itu, tiba-tiba pasukan Israel memasuki masjid Al-Aqsha dan menembakan gas air mata dan setrum kejut ke kerumunan warga. Penyerangan iru pun sama sekali tidak memberikan kode terlebih dahulu kepada warga, mereka langsung menembakan gas air mata dan setrum kejut kepada kerumunan massa setelah melangsungkan shalat Jumat.

Sontak saja sebagian warga kaget dan panik, terutama perempuan, lansia dan anak-anak. Mengetahui kejadian itu, warga perlahan menghindari kebrutalan itu dan mencoba melindungi diri di bawah pohon dan di balik dinding Masjid.

Seperti mati rasa, militer zionis terus menembakan gas air mata dan peluru karet ke setiap kerumuanan warga. Sementara sebagian warga lainnya tetap bertahan di lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan media trtworld yang berada di lokasi tersebut memperlihatkan betapa kejinya aparat Zionist tersebut. Mereka sama sekali tidak mengindahkan kesepakatan yang telah dibuat antara pemerintah Israel dengan kelompok Hamas yang berada terdepan dalam membela Tanah Air Palestina.

Dalam video yang disiarkan langsung tersebut Tentara Zionist terus melancarkan serangannya baik berupa gas air mata, geranat, dan tembakan lainnya yang membehayakan keselamatan jiwa warga Palestina.

Selama kejadian berlangsung tak ada pernyaataan resmi dari pemerintah Israel atas prilaku dan tindakan brutal yang dilakukan oleh militer Zionist Israel.

Sementara itu masyarakat mengecam dan amat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Kesepakatan gencatan senjata dinilai palsu dan amat merugikan bagi warga Palestina. Maka tak heran jika dunia menghardik sikap dan tindakan Israel yang dinilai tidak konsisten.

Diketahui serangan Israel terhadap rakyat Palestina dimulai bulan Ramadhan hingga penghujung lailatul Qodar telah menyisakan duka bagi rakyat Palestina. Beberapa rumah dan pasilitas umum hancur mengakibatkan korban berjatuhan terutama anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban tewas di jalur Gaza mencapai 232 orang, 65 diantaranya anak-anak. Sedangkan yang luka-luka sebanyak 1900 orang.

Sementara korban tewas dari warga Israel hanya 12 orang akibat serangan roket yang diluncurkan Hamas ke kota Tel Aviv wilayah yang diduduki Israel.

Ada pun terjadinya Genjatan Senjata diusulkan oleh sejumlah negara di timur tengah seperti Mesir, Qatar, dan PBB.

Sebelum digelarnya kesepakatan genjatan senjata, Amerika nampaknya memanfaatkan momentum itu dengan cara menjual senjata ke pihak Israel. Berdasarkan Media Al-Arabiya Amerika Serikat dibawah komando Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata kendali persisi senilai USD 735 juta, (setara Rp11 terliun) ke Israel.

“Anggota parlemen ASdiberitahu tentang penjualan itu pada awal Mei, hamper sepekan sebelum kekerasan meletus antara pasukan Israel dan pejuang Hamas,” ungkap sumber senior kongres mekonfirmasi kepada Al-Arabiya, seperti dikutif sindonews.com.

(red)