Seniman Lokal dari Lebak, Karya Nasional

0
1934
views
Roby bersama teman-temannya membuat karya seni lukis dengan kondisi terbatas, tetapi tak membuatnya patah semangat dalam berkarya. (foto:Syamsul/Salakanews)

Salakanews. Lebak- Banyak Karya dari kreatifitas anak-anak muda di pelosok negeri nyaris tak diketahui oleh publik namun mengandung nilai seni yang tinggi. Ada saja karya seni yang unik dari anak-anak bangsa khsuusnya yang berkiprah di dunia seni. Seperti yang Salakanews temui beberapa Pemuda di Desa Bejod Kecamatan Wanasalam, Rabu 07/03/18. Seniman yang berkiprah di dunia Seni Lukis.

Para Pemuda ini dengan tekun membuat beberapa karya lukisnya dari bahan dasar pasir dan padi. Beberapa lukisan itu terpampang dibeberapa sudut ruangan, sebgaian lagi terlihat berserakan dan belum dirapihkan. Tak sungkan dalam mengeksplore ide, mereka  membuat sketsa wajah beberapa kenamaan pemimpin suatu negara. Menariknya,  seketsa tersebut sangat mirip dengan aslinya.

Kertas Karton dan Kanvas merupakan bagian dari bahan untuk membuat karya lukis, dengan gambaran pola menggunakan Pinsil, dan diolesi Lem untuk membantu penempelan Pasir atau Padi. Dari setiap warna yang dituangkan ke atas kanvas atau pun Karton mereka memperhatikan betul di setiap gambar yang mereka lukis.

Roby salah satu Seniman di desa Bejod pada Salakanews menuturkan pengalaman dan hobinya bagaimana ia mulai terjun ke dunia seni lukis bersama temannya Nurhata, Iwan , Yana, dan Suart.  mereka terjun menekuni profesi menjadi Seniman pemula dengan harapan mendapatkan apresiasi yang tinggi bagi kolektor Lukisan.

“Kami membentuk karya seni di desa ini dari awal februari 2017. Karya seni yang kami buat ini ialah  Seni Lukis menggunakan tehnik white paste dengan aliran seni lukis stensil” kata Roby.

Setiap harinya Roby dan  teman-temannya dapat menghasilkan sepuluh karya seni lukis dengan perincian satu buah lukisan menghabiskan biaya lima puluh ribu rupiah, itupun ketika cuacanya sedang bersahabat. Akan tetapi jika musim hujan tiba, bisa dipastikan kegiatan melukispun jadi terhambat, karena cuaca panas merupakan kebutuhan vital dalam proses pengeringan setiap lukisan yang baru dibuat. Para peminat pada larya Roby rupanya tidak hanya datang dari satu golongan, tetapi dari berbagai profesi seperti dari para  Pelajar, PNS, dan warga biasa.

Roby dan kawan-kawan sadar betul mereka tidak memiliki peralatan yang lengkap untuk proses pengeringan lem. Satu-satunya cara hanya mengandalkan kepada sinar matahari (dengan cara dijemur-red). Sementara tekhnik pemasaran yang sudah dilakukan agar karya mereka laku terjual dengan cara memaksilmalkan tekhnologi digital, yaitu dengan cara mempublikasikannya melalui media sosial baik melaui FB, WhatsApp, Instagram, dan lain-lain. Selain itu mereka juga memanfaatkan moment-moment penting seperti hari-hari besar atau acara Perayaan Hari Besar, dengan memanfaatkan pasilitas seadanya seperti menggelar karya mereka di emperan dan tempat-tempat yang bisa dilihat orang banyak.

beberapa karya Roby dan pkemuda desa Bejod, Wanasalam, kabupaten Lebak. yang butuh perhatian pemerintah daerah dalam mengembangkan minat mereka.
(foto::Syamsul/Salakanews)

Alhamdulillah. untuk karya yang telah terjual sudah tidak terhitung lagi, karena lumayan banyak jumlahnya dan kami tidak pernah menghitungnya,” ujarr Roby dengan wajah berceria, seraya mengatakan beberapa pesanan yang datang masing tergantung ukuran, biasaRoby buat dengan ukuran 20cm x 30cm dengan kisaran harga seratus ribu hingga ukuran terbesar ia buat 40cm x 50cm.

Roby menjualnya dengan harga di kisaran Rp100 hingga Rp5 juta, harga itu sesuai dengan tingkat kesulitan dan ukurannya. “karya lukis yang kami jual ini sesuai tingakat dan keseluitan yang dibuat serta berdasarkan kesepakatan harga dengan pemesan” katanya.

Roby bersama Pemuda desa Bejod memiliki ekspektasi yang tinggi dimana Karya yang mereka buat dapat menjadi kebanggaan sekaligus ciri khas dari kabuoaten Lebak khususnya Lebak selatan, sekaligus dapat menjadi cambuk bagi anak anak muda lainnya. agar setiap keahlian yang dimiliki dapat disalurkan menjadi sesuatu yang produktif. Dengan demikian masalah pengangguran yang mejadi beban pemerintah sedikitnya dapat teratasi dengan cara ini. “paling tidak kami tidak membebani pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran khususnya di Lebak ini” pungkasnya.

(Mg1/tam)