Perayaan Hari Santri Nasional di Lebak Meriah dan Penuh Hidmat

0
458
views
Saat Abuya Muhtadi mengimami dzikir di Kec. Malingping, Lebak, (dok. Encep Suhendi)

Salakanews, Lebak – Hari Santri Nasional yang telah ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2015 oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, sebagaimana peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI.

Kini hampir dari setiap penjuru kota menggelar dan memperingati acara tersebut dengan berbagai variasi, seperti yang telah di gelar oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)  dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAI Nurul Hidayah Malingping serta Banom NU lainnya. Minggu (22/10/17).

Dalam Hari Santri Nasional kali ini, pukul 14:00 WIB s/d 16:00 WIB, Abuya Muhtadi dari pandeglang sebagai Imam Istighosah telah membuat masa menggetarkan jiwa. Masa yang menghadiri dari setiap penjuru se-Kabupaten Lebak, terdiri dari berbagai elemen, instansi, para kyai dan santri, mahasiswa, pelajar dan Wakil Bupati (Wabup) H. Ade sumardi beserta jajaran.

Wabup (sapaan wakil bupati-red), dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pemimpin kalau terlepas atau tidak dekat dengan para kyai dan santri, maka pemimpin itu akan kerepotan dan tidak terjamin dalam kepemimpinannya.

“santri adalah golongan yang telah memperjuangkan dan memerdekakan indonesia, maka dari itu pemimpin harus mencintai santri dan para kyai”, ujarnya.

Ribuan jama’ah saat berdzikir di Kec. Malingping, (dok. Encep Suhendi)

Dalam hal ini, Maman, ketua pelaksana yang tergolong dari Gerakan Pemuda Ansor mengatakan, bahwa dengan hadirnya Abuya semua masyarakat Lebak, khususnya masyarakat sekitar lebak selatan tamplok dan antusias untuk mengikuti, sehingga acara sukses dan kondusif.

“ini yang kami inginkan, sukses dan gebyar, ini luar biasa, kehadiran Abuya adalah sebuah motivasi untuk kita sebagai masyarakat agar lebih getol berdzikir, dan cinta terhadap ulama, kyai dan para santri”, tuturnya.

Sementara itu, sekretaris Panitia Hari Santri Nasional yang tergolong dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAI Nurul Hidayah, Hasanuddin mengatakan bahwa acara Hari Santri adalah bentuk bangsa mencintai perjuangan islam dan para santri serta ulama dan kyai.

“acara ini diselenggarakan karena kami cinta para kyai, santri dan ulama”, katanya.

Dalam momentum HSN ini, Acara yang telah direalisasikan yaitu, pawai ta’aruf, pesantren kebangsaan, istighosah, dan diakhiri dengan nonton bareng saat malam hari setelah isya. (ndi)