Pelaku Penganiaya Balita yang Videonya Sempat Viral Diamankan Polresta Tangerang

0
250
views
Penganiaya anak dibawah umur dibekuk Polresta Tangerang (foto: hmsprsta)

Kota Tangerang, salakaNews.com – ASD (27) Pria yang melakukan penganiayaan terhadap ZM anak berusia 2 tahun yang viral di media sosial ahirnya dibekuk jajaran Polresta Tangerang. ASD mirisnya penganiayaan tersebut direkam sendiri oleh tersangka yang kemudian viral di media sosial.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menerangkan, antara korban dengan tersangka memiliki kedekatan. Sebab, bibi korban merupakan kekasih tersangka.

“Pada saat kejadian, tersangka menjemput bibi korban untuk diantar ke tempat kerja. Pada saat itu, korban turut diajak dengan alasan akan diajak bermain,” kata Wahyu dalam konferensi pers di Mapolresta Tangerang, Selasa (16/3/2021).

Kapolresta Tangerang Wahyu mengungkap pelaku penganiaya balita yang videonya sempat viral di medsos (foto: hms)

Dikatakan Wahyu, usai mengantar bibi korban ke tempat kerja, tersangka membawa korban ke kediaman tersangka ASD di wilayah Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. Di rumah tersangka, korban sempat diajak bermain oleh tersangka bersama keponakannya yang seusia dengan korban. setelah itu keduanya dilepas beberapa saat, dan tersangka kemudian tidur.

“Beberapa saat kemudian, korban menangis karena ingin buang air besar. Setelahnya, korban masih menangis, dibujuk oleh tersangka dengan dipinjami ponsel, namun ponsel itu dilemparkan korban,” terang Wahyu.

Tersangka pun kemudian emosi kepada korban ditambah beberapa saat sebelumnya tersangka juga sempat cekcok dengan pacar tersangka yang tak lain adalah bibi korban. Tersangka pun kemudian melakukan penganiayaan kepada korban beberapa kali sambil merekamnya dengan ponsel milik tersangka.

Dari hasil pemeriksaan, terdapat 5 video yang dibuat tersangka saat menganiaya korban. Kelima video itu menunjukkan kekerasan yang dilakukan tersangka. Tersangka berkali-kali memukul korban di bagian dada, perut, dan areal kelamin dengan tangan, sikut, dan tumit kaki.

“Penganiayaan dengan pemukulan direkam tersangka sebanyak 5 kali video, yang berdurasi 1 menit 51 detik, 3 menit 29 detik dan banyak lagi, jika di hitung maka tersangka melakukan pemukulan dgn kepalan tangan, siku tangan, tumit kaki hingga tendangan lebih kurang sebanyak 25 kali’” kata Wahyu.

Adapun motif tersangka merekam penganiayaan tersebut lanjut wahyu sebagai efek jera.

”Bila korban menangis lagi, maka video itu akan ditunjukkan tersangka kepada korban,” ucap Wahyu.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 80 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Ada pun kronologi kekerasan yang dilakukan tersangka pada balita tersebut berawal dari Bibi korban yang merupakan pacar tersangka, yang meminjam ponsel tersangka. Saat membuka ponsel tersangka, bibi korban menemukan video kekerasan itu.

Diam-diam, bibi korban mengirimkan video itu ke ponsel miliknya. Tersangka yang kemudian tahu aksinya diketahui, buru-buru menghapus video itu di ponselnya.

Bibi korban pun memberitahukan peristiwa itu ke ibu kandung korban. Kemudian, ibu kandung korban membuat laporan ke Polresta Tangerang.

“Keluarga korban membuat laporan pada Senin, 15 Maret 2021. Saat itu juga tersangka kami amankan,” terang Wahyu.

Saat ini, tersangka menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Polda Banten. Sementara korban dalam perlindungan keluarga.

Untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan berulang, Wahyu mengingatkan masyarakat agar tidak menyebarluaskan video tersebut.

Sementara itu, Direskrimum Polda Banten Kombes Pol Martri Sonny mengatakan, Direskrimum Polda Banten akan membantu melakukan pendampingan terhadap proses penyidikan yang dilakukan oleh Polresta Tangerang. Kata Martri, saat ini masih banyak hal-hal lain yang harus didalami.

“Ini perlu pendalaman, kemungkinan ada hal lain atau keterlibatan yang lain harus didalami dulu,” tandasnya.

(red)