YERUSALEM, SALAKANEWS.com- Meski dalam kondisi sulit dan terjajah oleh bangsa Israel, Masyarakat Palestina menyambut Bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita, kegembiraan itu terlihat dari suasana kompleks AL-Aqsha dimana tempat ini merupakan lokasi Sakral yang diagungkan oleh Umat muslim, tak hanya warga Palestina, tapi juga Muslim di seluruh belahan dunia.
Kali ini FTPI yang tak lain Agen Perjalanan Ruhani yang berasal dari Indonesia telah memberangkatkan jamaahnya ke Palestina, sebanyak 25 orang melaksanakan perjalanan ruhani sekaligus mencicipi hidangan hidayah Alloh berupa puasa Ramadhan di tanah para nabi.
Travel Satriani dibawah naungan FTPI melakukan perjalan ruhani. Edy Hamdi selaku ketua yayasan FTPI pada salakanews.com mengatakan, perjalanan kali ini memang telah dipersiapkan jauh-jauh hari, dan pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Ketika sampai di lokasi kota Yerusalem, pertanda datangnya bulan Ramdhan telah dimulai dengan adanya Dentuman Meriam sebanyak lima kali.
“Dentuman ini sebagai ciri khas dimulainya bulan Ramadhan,” ujar Edy.(senin, 6 Mei 2019)
Sementara di area masjid Al-Aqsho sudah dipasang tenda-tenda untuk persiapan taraweh dan lain-lain. selain itu kata Edy Hamdi, akan ada penyelenggaraan Festival Iftar menjelang buka puasa selama sebulan penuh, sedangkan untuk sahur sendiri baru akan dilakukan pada 20 ramadhan.
Ada pun jika melihat antusiasme warga, setidaknya area komplek Al-Aqsha akan diisi oleh 500 hingga 600 jamaah.
Meski terjadi gencatan senjata di wilayah perbatasan Gaza, antara kelompok Hamas dengan tentara Israel, setidaknya sebagian warga palestina merasa lega. Hal itu karena Israel pada bulan Ramadhan ini telah mengeluarkan izin masuk warga palestina yang tinggal di luar kota Yerusalem untuk datang ke komplek Al-Aqsha, surat izin itu sebanyak 150 ribu orang untuk masuk ke Aqsha.
“ kebahagiaan masyarakat tahun ini khususnya di bulan Ramdhan lebih baik dari pada tahun lalu, karena tahun-tahun sebelumnya ada pembatasan usia untuk masuk ke Al-Aqsha dari usia 40 Tahun ke atas dan anak-anak usia 13 Tahun ke bawah yang dibolehkan,” ujar Edy.
Sementara itu pemberitaan di sejumlah media massa terkait peperangan di Gaza hingga kini terus terjadi, sejak jumat kemarin kata Edy, memang telah terjadi kontak senjata antara kelompok Hamas dengan pasukan tentara Israel, warga Hamas mencoba menyerang Israel dan dibalas oleh israel dengan meluncurkan beberapa roket dan rudal.
Kontak senjata baru berhenti dari kedua pihak setelah Mesir mendamaikan antara keduanya.
Akibat dari serangan ini sejumlah korban berjatuhan dari pihak warga gaza, serta beberapa bangunan hancur terkena serangan rudal Israel.
(rd/slk)
