Sidak Harga Pangan, Irna Temukan 6 Makanan Berbahaya

0
137
views
bupati pandeglang Irna Narulita didampingi BPOM dan jajajran terkait memastikan harga -harga di pasaran stabil selama ramadhan 1440 hijriah (foto: dadi/salakaNews)

Pandeglang, salakaNews – Di hari kedua Bulan Ramadhan 1440 Hijriyah, Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan sidak harga Sembako di pasar tradisional Pandeglang. Dalam sidak itu irna memastikan jika harga-harga semabko masih relative setabil, hanya saja dalam sidak itu ia bersama BPOM dari  serang mendapati makanan yang dinilai sangat berbahaya. Oleh karena itu Irna meminta kepada para pedagang untuk tidak berbuat nakal.

Harga masih relatif stabil, saya harap para penjual harus hati-hati  jangan sampai mengambil barang dari agen yang nakal sehingga akan merugikan kesehatan,” kata Irna usai sidak pasar didampingi Dandin 0601 Pandeglang Letkol Inf Denny Juwon Pranata, Sekda Pandeglang Pery Hasanudi dan pihak BPOM Serang, Selasa (8/5).

Setelah ditemukannya ada makanan yang mengandung bahan berbahaya beredar, kata Irna tentu akan terus dilakukan pengawasan rutin agar para pedagang lebih faham dalam memilih makanan yang akan dijual.

“Ini tentu akan merugikan bagi kesehatan, bagi produsen yang membandel nanti akan berurusan dengan penegak hukum dan satgas pangan,” terangnya.

Terkait kenaikan harga, setelah pemantauan di beberapa pedagang Irna menilai relatif stabil.

“Kami hawatir ada lonjakan yang tinggi sehingga dapat merugikan konsumen, namun setelah melakukan pemantauan, ternyata harga masih relatif stabil diantaranya ayam 35 ribu/kg, bawang merah kenaikan hanya 2.000, namun bawang putih yang masih tinggi hingga ada yang 65 ribu/kg,” terangnya.

Sementara Kepala Badan Pemeriksa Olahan Makanan (BPOM) Fizal Mustofa Kamil mengatakan, dari dua puluh enam (26) sampel ada enam bahan makanan yang  mengandung bahan berbahaya.

“Tiga merk terasi mengandung roda min B, tiga makanan lainnya yang mengandung formalin yaitu mie basah, tahu, dan cincau hitam,” terangnya.

Barang tersebut yang terindikasi mengandung bahan berbahaya kini diamankan sementara,  hingga keluar hasil penelitian lebih lanjut.

“Kita nunggu uji laboraturium hingga tiga hari. Untuk pedagang akan dilakukan pembinaan, kita juga akan telusuri hingga ke produsen makanan,” ujarnya.

(Dadi/tam)