Jadi Pilot Project, Menkum HAM Yasonna Resmikan Lapas Pemuda Tangerang sebagai Kampus Kehidupan

0
613
views
MENKUM HAM Yasonna H.Laoly meresmikan kelas kampus kehidupan di Lapas Pemuda kelas IIA Tangerang. (foto: ukon)

Tangerang, salakaNews- Menindak lanjuti kerjasama antara Ditjen PAS (Direktorat Jendral Pemasyarakatan) dengan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), terkait penyelenggaraan pendidikan Tinggi dengan narapidana pada pekan lalu, kali ini Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly meresmikan kelas Kuliah Kampus Kehidupan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Dengan begitu para Narapidana yang belajar bisa bergelar Sarjana Hukum, Kamis (18/10/18).

“Pendidikan itu hak dasar warga negara yang harus dipenuhi oleh negara. Itu merupakan amanat konstitusi kita. Tidak terkecuali bagi narapidana yang sedang kehilangan kemerdekaannya di dalam lapas, dan ini akan menjadi bekal mereka saat keluar nanti,” kata Yasonna dalam sambutannya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kemajuan suatu bangsa ditentukan dari pendidikannya, oleh karena itu ia berharap kepada warga binaan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, karena pendidikan merupakan modal dasar bagi masa depan.

“Saya mau kalian selesaikan kuliahnya, bukan hanya selesai saja tapi memiliki prestasi dengan nilai indeks tinggi. Dimanapun Pendidikan itu tidak ada yang sia – sia, itu modal dasar kita. Kemajuan suatu bangsa ditentukan dari pendidikan,” tandasnya.

Sementara Narapidana yang terpilih akan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UNIS selama empat tahun sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Program Sarjana (S1).

Warga binaan Lapas Pemuda Kota Tangerang ketika didampingi pihak Ditjen PAS, pada peresmian pembukaan kelas Kampus kehidupan, (18/10/118) foto: (ukon)

Sedikitnya ada 33 narapidana dari seluruh Indonesia telah berkesempatan mengikuti program Kampus Kehidupan di Lapas Pemuda Tangerang. Mereka sudah lulus seleksi ketat yang diselenggarakan Ditjen PAS dengan UNIS.

Dalam peresmian itu, Yasonna menandatangani batu prasasti dan memotong pita sebagai tanda program Kampus Kehidupan telah resmi dibuka.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami menambahkan, dari 33 narapidana, 30 orang diantaranya mendapatkan beasiswa dan tiga orang lainnya kuliah secara swadaya. Mereka akan mengikuti pendidikan layaknya mahasiswa di perguruan tinggi.

“Selain pendidikan di dalam kelas, mereka juga akan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Jika ada narapidana yang telah selesai menjalani masa pidananya atau mendapatkan pembebasan bersyarat, mereka dapat melanjutkan pendidikan di Lapas Pemuda Tangerang atau di UNIS,” katanya.

Lebih lanjut Sri mengatakan, narapidana yang mengikuti program Kampus Kehidupan tidak hanya menerima pendidikan di jenjang sarjana, lebih dari itu mereka akan mendapatkan pendidikan profesi advokat hingga lulus.

“Diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada narapidana untuk mewujudkan mimpinya mengikuti pendidikan tinggi hingga memperoleh gelar sarjana dengan harapan mereka dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan diri dan membantu sesama,” Jelasnya.

Terpisah, Kalapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Jumadi mengatakan, pihaknya merasa bangga telah ditunjuk sebagai Pilot Project Lapas Pendidikan oleh Ditjen PAS, Meski hanya memiliki satu kelas dan satu jurusan Fakultas Hukum, pihakya mengapresiasi sekaligus mendukung Kuliah Kampus Kehidupan tersebut.

Berdasarkan jumlah yang ada, dari 33 orang warga binaan 9 diantaranya merupakan warga binaan dari Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Sedangkan sisanya warga binaan dari DKI, Jabar, dan Makasar yang sudah dipindahkan.

“Ya, sebelumnya mereka sudah  dipindahkan ke Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Untuk proses belajar mengajar nanti Dosen dari UNIS yang akan datang kesini. Lapas Pemuda sebagai Pilot Project pertama dan semoga dapat menjadi contoh untuk Lapas – Lapas yang lainnya seperti yang dikatakan Pa Yasonna saat memberikan kuliah umum. Dan kuliah ini gratis dari Ditjen PAS,” jelasnya.

(tam)