SalakaNews, Pandeglang – Para Nelayan dan pelaku UMKM yang ada di daerah tertinggal khususnya di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang mendapatkan pelatihan khusus terkait teknologi digital.
Hal tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tertinggal yang dilakukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDDTT, Samsul Widodo mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan pihak swasta yakni PT XL Axiata. Adapun sasaran kali ini kaum perempuan yang tinggal di daerah tertinggal.
“Membangun daerah tertinggal tidak dapat dilakukan secara parsial. Harus ada inovasi baru melalui pemanfaatan teknologi. Minimnya pemahaman internet secara dasar dan informasi publik merupakan kendala utama di daerah tertinggal,” kata Samsul saat menggelar pelatihan disalah satu hotel di Kecamatan Cikeusik, Kamis (19/10/2018).
Samsul menyebutkan, dari 18.223 desa di 122 daerah tertinggal, mayoritas merupakan desa sangat tertinggal dan tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM).
“Sebanyak 42.69% atau 7.779 desa adalah desa sangat tertinggal. Dan 41% atau 7.471 desa adalah desa tertinggal,” urainya.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih menuturkan, pihaknya sengaja berkolaborasi dengan Kemendes PDTT agar program ini tepat sasaran, sekaligus sebagai upaya XL mendukung percepatan pembangunan di daerah tertinggal.
“Kami sepakat dengan visi pemerintah yang mendorong pemanfaatan teknologi digital guna memberdayakan potensi ekonomi rakyat di pedesaan,” ujarnya.
Tri menambahkan, pengenalan pada manfaat sarana teknologi digital akan sangat dibutuhkan di wilayah pelosok tanah air. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengenal banyak tentang keberadaan teknologi digital.
“Kaum perempuan menjadi salah satu sasaran program ini karena perempuan memiliki peran penting sebagai pengelola sekaligus penopang ekonomi keluarga,” kata Tri. (Zis/Red)