40 Jurnalis Pandeglang Ikuti Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia

0
89
views

Pandeglang, Salakanews – Sebanyak 40 Jurnalis dari berbagai media massa ikuti penyuluhan penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Banyaknya yang diikutsertakan karena media masa memiliki jangkauan pembaca yang luas.

Staf Teknis Pengkaji Bahasa dan Sastra di Kantor Bahasa Banten (KKB), Dody Kristianto menuturkan, media massa menjadi acuan masyarakat untuk memperoleh informasi.

“Jika berbahasanya bagus, itu pasti input-nya akan bagus juga. Begitu juga dengan jika berbahasa yang berantakan, masyarakat bisa beranggapan benar. Padahal tidak seperti itu,” kata Dody, Rabu (4/9/2019).

Dirinya melanjutkan, media massa bagi kantor bahasa, merupakan mitra dalam pengutamaan bahasa negara. Maka Kantor Bahasa Banten rutin melakukan penyuluhan dan penyegaran pengetahuan kebahasaan bagi awak media.

“Harapan kami, teman-teman jurnalis bisa menjadi mitra dan garda terdepan dalam mengawal pengutamaan bahasa negara. Karena media massa menjadi acuan bagi masyarakat secara umum dan berbagai kalangan untuk mendapat informasi,” tandasnya.

Ditempat yang sama, seorang linguis asal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Odien Rosidin menerangkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukannya, dari sisi kebahasaan media massa yang beredar di Provinsi Banten sebetulnya sudah tidak banyak masalah.

“Kalau dari kosa kata atau diksi, teman-teman wartawan sudah banyak yang menguasai kosakata yang mutakhir seperti yang dianjurkan oleh badan bahasa, tidak ada masalah

Di sisi lain, Odien tidak menyoalkan adanya perbedaan gaya penulisan yang disajikan oleh masing-masing media. Soalnya, setiap instansi media memiliki ideologi dan framing yang berbeda. Sejauh tidak melanggar kaidah bahasa, maka tidak masalah. Apalagi tidak ada yang bisa intervensi terhadap kepentingan media.

“Jadi harus memberikan pembelajaran dalam tanda petik bidang bahasa terhadap masyarakat. Masyarakat bisa belajar bahasa kepada media, selain kepada guru kalau siswa di sekolah atau juga melalui pajanan atau tayangan televisi,” tutupnya. (Zis/red)