“Kita tidak semena-mena membuka jalur pendakian, kami pun melakukan Observasi terlebih dahulu, sampai 3 tahun. Selain itu kami juga akan menjadikan wisata dengan nilai edukasi sejarah dan bisa bermaslahat bagi semuanya,” —Iwan, Sekretaris Divisi Pariwisata Balaputra
Salakanews, Pandeglang – Pendakian ke gunung Pulosari lewat jalur baru, yang semula dari Cilentung dialihkan ke jalur Cihunjuran diklaim sebagai jalur alternative dan aman bagi para pendaki. Hal itu dikatakan oleh Agus Suhendar selaku Asisten Perhutani kabupaten Pandeglang kepada SalakaNews.com, (9/8/18).
Menurut Agus, jalur pendakian lewat Cihunjuran merupakan langkah awal untuk membuka jalur wisata, desa Cikoneng, Kecamatan Mandalwangi, Pandeglang. Ia mengklaim pembukaan itu tidak menjadi masalah, karena hal tersebut sudah dimusyawarhkan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cikoneng, dan pihaknya juga sudah bermitra dengan pihak Balaputra.
“untuk membuka jalaur pendakian Wisata Gunung Pulosari melalu akses jalan Cihunjuran ini tidak masalah, karena kita sudah koordinasi dengan LMDH Cikoneng”ujarnya
Agus mengatakan Masyarakat Cilentung tak perlu khawatir, terkait longsor yang pernah terjadi di gunung Pulosari, karena jalur yang akan dilewati ke depan tidak lagi melalui jalur Curug Putri, akan tetapi jalur yang langsung ke Kawah. Itu pun sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Kata dia, Pihak Perhutani juga telah bekerja sama dengan Yayasan Balaputra yang rencananya akan melakukan pendakian sekaligus pengibaran bendera merah putih di puncak gunung Pulosari pada tanggal 16/17 Agustus nanti.
Senada dengan Iwan Sekertaris Divisi Pariwisataan,Balaputra mengatakan, sebelum dibuka jalur pendakian melalui Cihunjuran, pihaknya telah melakukan observasi terlebih dahulu selama tiga tahun, unutuk memastikan keamanan para pendaki.
“Kita tidak semena-mena membuka jalur pendakian, kami pun melakukan Observasi terlebih dahulu, sampai 3 tahun. Selain itu kami juga akan menjadikan wisata dengan nilai edukasi sejarah dan bisa bermaslahat bagi semuanya,” ujarnya
Pihak Balawista akan mengadakan pengecekan kembali tanggal 13/08/18 ke jalaur yang akan di lewati, agar dapat memastikan aman 100% bagi pendaki.
“kita akan melakukan pengecekan tanggal 13/08/18 nanti ke jalur yang akan di lewati oleh pendaki, rencana tanggal 16/17 akan ada pendakian lalu mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung Pulosari,” terangnya.
Terpisah, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Pandeglang H.Dadi menegaskan, pendakian dari jalur Cihunjuran, kecamatan Mandalwangi menuju gunung Pulosari tidak masalah, selama itu tidak melewati area longsor, karena menurutnya yang dilarang itu apabila melewati area longsor atau rawan longsor.
“kalau jauh dari lokasi itu (longsor dan rawan longsor) mah aman atuh, kalau mau memastikan cross chek saja aman tidak,” Katanya saat menjawab pertanyaan SalakaNews lewat pesan WhatsAap (8//8).
Sementara Nasrulloh, Warga Pulosari sekaligus aktivis lingkungan sangat mengapresiasi dibukanya jalur pendakian ke gunung Pulosari, namun demikian ia juga meminta kepada pihak pengelola untuk memberlakukan aturan yang ketat agar kelestarian yang ada di pegunuhngan tetap terjaga, aturan yang harus diterapkan itu antara lain: diberlakukannya jadwal penutupan sementara wilayah gunung Pulosari, apakah mau per semester atau lebih tergantung itikad baik pengelolanya, misalnya per-enam bulan sekali ditutup selama 1-2 bulan. Fungsinya untuk merefresh gunung agar tanah, pepohonan memiliki waktu untuk tumbuh tanpa gangguan Manusia, katanya.
“Saya sepakat objek wisata gunung Pulosari di buka, akan tetapi dengan berbagai catatan, seperti manajemen pengelolaannya harus professional, diberlakukannya tata tertib dengan tegas, adanya pembatasan jumlah pengunjung dan waktu kunjungan, serta pengelolaan harus transparan, akuntabel, dan melibatkan semua stakeholder masyarakat,” pungkasnya.
Rep: land
Ed: tam