Menteri Pertahanan Tersinggung Atas Pernyataan Prabowo di Debat Capres Keempat

0
207
views
Menteri pertahanan Ryamizard Ryacudu (foto: srivijaya.id)

SALAKANEWS.com- Menteri Pertahanan tersinggung atas pernyataan Prabowo yang menilai pertahanan Indonesia masih lemah. Menhan Ryamizard Ryacudu merasa terusik atas komentar Prabowo Subianto di debat yang menyatakan pertahanan negara Indonesia masih lemah. Menurut Ryamizard, pertahanan Indonesia saat ini ada di posisi 10 di dunia.

“Tadi malam disampaikan (debat kandidat presiden) masalah pertahanan kita lemah. Waktu saya jadi menteri pertahanan, kita nomor urut 19 seluruh dunia. Sekarang, nomor urut 10 dari seluruh dunia, berapa ratus itu. Jadi kuat kita ini. Siapa bilang lemah. Saya tersinggung juga kalau disebut Menteri Pertahanan lemah,” katanya dalam pidato ‘Bela Negara’ di acara deklarasi PP Riau mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Jl Gaja Mada Pekanbaru, Minggu (31/3/2019).

Ryamizard bicara soal ancaman nyata saat ini.

“Pertama ancaman yang nyata itu adalah teroris. Nyata teroris itu, sudah itu bencana alam. 4,5 tahun yang lalu sudah saya sampaikan, dan ini berulang-ulang, pemberontakan, kemudian masalah narkoba, cyber. Ini adalah ancaman kita,” kata Ryamizard yang juga pernah menyampaikan hal itu di NATO.

Menurutnya, ancaman teroris juga mengancam keutuhan negara karena menimbulkan ketakutan di masyarakat. Dia meyebut inisiatif justru di tangan teroris.

“Kita menunggu dibom, ini tidak boleh. Harus inisiatif di tangan kita, harus di tangan aparat keamanan kita. Teroris adalah acaman yang nyata,” katanya, seperti dilansir dari detikNews.

Ryamizard mengatakan saat ini yang paling berbahaya adalah ancaman mengubah ideologi negara yaitu Pancasila.

“Begitu Pancasila diubah, selesai negara ini. Saya bicara ini kemarin di Medan juga, Kalimantan Timur, dengan Pemuda Pancasila. Kenapa? Karena ada nyambungnya. Pemuda Pancasila ini yang membuat mulai dari Jenderal Nasution, Ahmad Yani, Gatot Subroto. Itu senior-senior TNI,” ucap Ryamizard disambut tepuk tangan. Dia berpesan agar semua pihak saling menghormati.

“Komunis di China, di Rusia, nggak ada apa-apa, biar saja, kenapa kita marah-marah. Di sini tidak boleh, kita tidak benci dengan komunis kok, kita benci dengan PKI. PKI itu sudah tiga kali berontak, masak mau empat kali berontak. Bodoh betul kita kalau sampai empat kali berontak, tak boleh,” katanya.

Menurutnya, musuh negara saat ini ada dua pada posisi sebelah kiri dan kanan. Posisi kiri adalah PKI dan posisi kanan adalah yang mendirikan agama Islam, khilafah.

“Dari awal kita tidak setuju (khilafah). Kalau kita terima itu, negara kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hanya sedikit (mendukung khilafah). Di Sumatera Utara orang-orang Batak tidak mau (khilafah), Kalimantan hampir seluruhnya tidak mau, Sulawesi separuh, Ambon ke timur tidak mau, Jawa, Bali ke timur tidak mau. Jadi sedikit, karena itulah, kita berembuk pendiri bangsa ini, ya sudahlah jangan bicarakan itu lagi (khilafah). Mari kita bersama-sama membangun negara ini, sudah diperjuangkan, sudah kita bersumpah kepada Tuhan, sumpah pemuda, landasan kita tetap saja Pancasila. Sekarang ada orang mengungkit-ngungkit lagi khilafah,” katanya.

Yang lebih konyol lagi tentu saja BPN. Karena selain hanya mampu berkelit dengan data mentah yang nyata-nyata salah, malah juga memberi pembelaan yang cenderung bercampur halu.

Hal itu malah semakin menunjukkan kepada rakyat, bahwa sebenarnya yang ABS alias ‘Asal Bapak Senang’ itu sampai sekarang kumpulnya selalu di kubu siapa?

“Nggak. Pak Prabowo maksud itu memang dana pertahanan kita ya dikitdibandingkan negara lain,” ujar Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto, kepada wartawan, Minggu (31/3/2019).

Yandri mengatakan data yang dipaparkan Prabowo semalam sudah sesuai dengan kenyataan. Di mana anggaran pertahanan Indonesia berada di angka 0,8 persen dari GDP (gross domestic bruto).

Dia pun membandingkannya dengan anggaran pertahanan Singapura yang disebutnya 3% dari GDP.

Politikus PAN itu pun menduga kubu Jokowi kehabisan bahan untuk mengomentari penampilan Prabowo dalam debat semalam. Dengan begitu, kata Yandri, kubu sang petahana memilih menyalahkan data yang dipaporkan capres nomor urut 02.

“Mungkin karena Pak Jokowi semalam gelagapan, jadi Timnya salahkan data. Mungkin nggak ada yang bisa dikomentarin karena Pak Prabowo semalam luar biasa,” katanya.

Prabowo dalam debat Capres keempat (salakaNews)

Diketahui sebelumnya, pada Debat Capres Keempat Prabowo menynggung banyak soal ketahanan nasional, salah satunya soal diplomasi yang dilakukan sebuah bangsa menjadi hal yang penting, tak hanya sekedar menjadi mediator, tetapi yang lebih penting adalah diplomasi untuk kepentingan nasional sebuah negara.

“Diplomasi harus menjadi bagian, dan bisa menjadi kekuatan, diplomat dibayar untuk menjadi orang baik, tapi dia mengukur kekuatan kita. Kapal selam berapa yang kita miliki,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, Diplomasi tak Cuma senyam-senyum, tapi harus memiliki pengaruh besar bagi kepentingan bangsa dan negara.

“ pak, diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice gay yaa begitu-begitu saja pak, Saya berpendapat bahwa kekuatan pertahanana kita sangat rapuh dan lemah, bukan salah bapak tapi saya gak tahu ini salah salah siapa,” ujar Prabowo.

Selang beberapa saat ada penonton yang tertawa, hingga prabowo terpancing menunjuk ke penonton yang tertawaa dan sedikit naik nada bicaranya.

“tertawa kenapa kalian ketawa, pertahanan Indonesia rapuh kalian maha ketawa, lucu ya?

Kita tidak bisa mempertahankan The core national interest ada pasukan asing masuk ke salah satu wilayah pertahanan kita, saya kira kita berada pada pertahanan yang sangat lemah, tegas Prabowo.

 

Rep: Fatah

Ed: tam