MENGENAL MAKANAN KHAS DARI MELAYU – TIONGHOA DI KOTA TANGERANG, LAKSA.

0
54
views

https://salakanews.com Kota Tangerang – Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak kearifan lokal, sebagai kota integrasi antara Provinsi Banten dan DKI Jakarta, Kota Tangerang memiliki banyak fasilitas yang sangat nyaman bagi masyarakatnya.

Kota Tangerang yang dijuluki kota industri ini juga memiliki banyak tempat wisata, termasuk wisata kuliner dengan berbagai macam kuliner mulai dari jajanan pinggir jalan (angkringan), lokal, sampai makanan ala resto dalam maupun luar.

Salah satu penganannya yaitu Laksa, atau yang lebih dikenal dengan nama mi laksa. Laksa merupakan salah satu makanan tradisional yang memadukan budaya Tionghoa dan Melayu. Sajian ini lahir dan berkembang di Tangerang. Nama ‘laksa’ dalam bahasa Sanskerta berarti ‘banyak’. Hal tersebut merujuk pada pembuatan mi yang menggunakan racikan dari aneka macam bumbu dapur..

Bentuk mi laksa memiliki ukuran yangl ebih besar dan bulat dari mi pada umumnya. Selain itu, mi yang disajikan juga berwarna putih bersih. Sekilas, bentuk mi tersebut mirip dengan spageti dari Italia. Namun, keduanya memiliki cara penyajian dan kekhasan yang berbeda.

Laksa Tangerang disajikan dengan cara disiram kuah yang terbuat dari ramuan berbagai rempah, seperti kunyit, salam, serai, jahe, cabai, bawang, dan santan.

Kekayaan bumbu rempah tersebut memberikan hasil kuah yang kaya rasa dan bertekstur kental dalam kuliner nusantara. Makanan ini banyak dijual di wilayah Tangerang, laksa banyak dijual secara keliling menggunakan gerobak di berbagai wilayah perkampungan maupun komplek perumahan, namunj uga ada yang berjualan mangkal disepanjang trotoar.

Salah satu tempat yang mudah dijumpai yakni, di Jalan M. Yamin, Babakan, Tangerang di samping Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang.

Awalnya, di sepanjang trotoar jalan ini gerobak laksa diparkirkan berjejeran sehingga sangat mudah menemukannya, seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 2010, Pemerintah Kota Tangerang memfasilitasi para penjual laksa Tangerang ini dengan menyediakan bangunan pondok yang terbuat dari bambu dan beratap jerami.

Lokasinya terletak tak jauh dari Lapas Wanita Tangerang dan berada di ujung jalan M. Yamin, Babakan, Tangerang. Itu dipilih karena lokasi tersebut sangat strategis serta menjadi awal sejarah laksa Tangerang.

Mengenai harga penganan ini, untuk seporsi laksa menggunakan ayam cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp. 25.000, sedangkan menggunakan telur sebesar Rp. 15.000 dan laksa original sebesar Rp. 10.000.

Laksa Tangerang terbuat dari mi tepung beras putih yang sudah direbus, ditaburi daun seledri, dan diberi kuah kuning yang kental. Tak lupa, parutan kelapa yang disangrai dan kacang hijau juga ditambahkan untuk memberikan rasa manis yang khas. Sebagai pelengkap, laksa Tangerang bisa dipadukan dengan opor ayam, telur rebus, atau tahu.

Sampai dengan saat ini wisata kuliner laksa itu selalu ramai oleh berbagai pengunjung di Kota Tangerang, perharinya bisa sampai mencapai ratusan orang yang berkunjung untuk menikmati santapan khas Tangerang tersebut, terlebih lagi jika waktu liburan telah tiba.

Makanan khas daerah sudah sepatutnya kita jaga dan lestarikan, tak hanya membuat bangga. Makanan khas setiap daerah membuat kita belajar bagaimana proses yang dihasilkan hingga terciptanya cita rasa dan menjadi sejarah dari makanan tersebut. Sehingga masyarakat bisa mengetahui kekhasan makanan tiap daerah dengan tidak hanya cukup menyantapnya.

Oleh : Deen