Pandeglang, salakaNews – Virus Corona berbahaya berasal dari kota Wuhan, Cina hingga saat ini menjadi pusat perhatian dunia. Beberapa Negara termasuk Indonesia berhasil melakukan upaya evakuasi warganya ditengah isolasi kota Wuhan oleh pemerintah China.
Zaenal Abidin, ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pengurus cabang Nahdlatul Ulama(LAKPESDAM PCNU) Pandeglang mendorong pemerintah daerah untuk segera melakukan beberapa upaya guna mengantisipasi sekaligus memproteksi para buruh migrant yang tinggal di luar negeri guna menjamin keselamatan mereka, khususnya di Hongkong dan Taiwan.
Selain itu kata Jaenal, Pemda Pandeglang juga diminta untuk turut serta memantau situasi dan kondisi warganya yang bekerja di Taiwan maupun Hongkong, Mengingat pemerintah di kota itu telah memperketat proteksi atas warga yang tinggal di Taiwan.
“Dalam hal terjadi keadaan darurat, Pemda Pandeglang sudah memiliki langkah tepat untuk memastikan keselamatan warganya yang ada di Taiwan dan Hongkong”. Kata Zaenal dalam keterangan rilisnya, Rabu, dini hari (5/2/2020).
Zaenal meminta Pemkab melalui Disnaker (Dinas ketenaga kerjaan) untuk mendata ulang jumlah validitas warga Pandeglang yang menjadi buruh migran di wilayah Taiwan dan Hongkong, sekaligus memiliki nomor kontak yang bisa dihubungi.
Mengingat, persoalan buruh migran di Taiwan dan Hongkong sangat komplek,
“artinya banyak kemungkinan buruh migran yang datang dan pergi tidak terhitung secara pasti. Pendataan ulang secara valid akan sangat membantu pemerintah dalam hal penanganan situasi darurat” katanya.
Kata dia, Pemda sedianya membangun komunikasi parallel, antara aparatur pemerintah dari atas hingga tingkat bawah untuk memastikan keluarga buruh migrant, sehingga mereka tidak merasa khawatir, cemas serta dapat menepis berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial.
Oleh karena itu baik pemerintah daerah hingga pemerintah pusat harus cepat bergerak mengatasi persoalan yang mungkin bisa terjadi secara cepat jika tidak dilakukan sebuah upaya yang komprehensif .
Belajar dari pemerintah Taiwan dan Hongkong, yang menerapkan proteksi dini terhadap ancaman merebaknya virus corona dengan cara menerapkan denda bagi siapapun yang tidak menggunakan masker.
Masker menjadi barang yang paling diburu baik di Hongkong maupun Taiwan. Jaenal mengatakan persis seperti yang dituturkan WNI yang menjadi buruh migran disana (Taiwan dan Hongkong), semua tempat umum, maupun pusat perbelanjaan dilengkapi dengan penyemprot anti septic berupa alkohol. Seseorang boleh dipersilahkan masuk, apabila sudah dilakukan penyemprotan sebelumnya.
Memperhatikan situasi yang berkembang, baik pemerintah China maupun dunia kedokteran dibelahan negara lain sampai hari inu belum menemukan Vaksin penangkal virus Corona. mengingat jumlah WNI asal Pandeglang yang menjadi buruh migrant sangat banyak terutama di Taiwan dan sebagian Hongkong.
(redaksi)