DPAD Kota Tangerang Dorong Masyarakat Melek Literasi

0
1043
views
Drs.H.Ghozali Barmawi, M.Si Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang. (Foto: Salakanews)

Salakanews, Kota Tangerang- Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang terus berupaya mendorong masyarakat agar meningkatkan minat baca dan melek literasi guna terwujudnya kota Tangerang yang Modern dan berbudaya, salah satu tolok ukur kota modern ialah sebuah kota yang masyarakatnya memiliki minat baca yang tinggi, sehingga kualitas  Sumber daya Manusia akan meningkat secara mandiri.

Beberapa upaya yang kini telah dilakukan pihak DPAD adalah dengan memperbanyak kegiatan yang dapat menarik masyarakat untuk membaca. Salah satunya dengan mengelar kegiatan Pameran Kearsipan tingakt Provinsi yang bertempat di gedung Widu Karya, jalan Jendral Ahmad Yani No 7 Kota Tangerang. (10/03/18).

Kepala DPAD Kota Tangerang Drs.H.Ghozali Barmawi, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, penyelnggaraan kegiatan Literasi yang sedang berlangsung yang digelar oleh DPAD merupakan dalam rangka perayaan HUT kota Tangerang sekaligus menyambut hari Kartini.

“terkait kegiatan yang kita selenggarakan merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Tangerang dan Hari Kartini” ujarnya.

Saat ini kata Ghozali, rentetan kegiatan yang sedang berlangsung di DPAD cukup beragam, progresnya tidak hanya pada Kearsipan, tapi juga pada pemberdayaan sumberdaya Manusia melalui kegiatan Story Telling (berdongeng), untuk anak TK dan SD, pelayanan perpustakaan keliling, dan kegiatan lainnya.

kendaraan perpustakaan keliling saat ini baru memiliki 4 unit, setiap harinya petugas berkeliling ke Sekolah-Sekolah, prosedurnya adalah pihak terkait baik itu masyarakat atau pun pihak sekolah yang ingin mendatangkan Perpus keliling terlebih dahulu mengajukan permohonan disampaikan langsung ke pihak DPAD, kemudian pihak DPAD akan mendatangi lokasi yang sudah terjadwal.

“Dari 13 kecamatan yang ada semuanya sudah kita data mana-mana yang telah terjadwalkan di waktu tersebut untuk kita datangi” kata Ghozali.

Selain itu kegiatan perpustakaan masyarakat juga telah bekerjasama dengan pihak DPAD diantaranya tempat-tempat yang sudah bekerja berupa Pondok Pesantren, Masjid, hingga POSYANDU dimana telah disediakan tempat membaca bagi masyarakat sekitar.

Secara keseluruhan jumlah sarana yang menyediakan Tempat Bacaan Masyarakat (TBM) kurang lebih ada 70 titik yang ada di kota Tangerang. Adapun buku-buku yang disediakan tidak hanya dari pemerintah melainkan dari masyarakat berupa buku yang sudah dihibahkan. kegiatan masyarakat membaca melalui Posyandi mendapatkan isntensif 3 bulan sekali.

Pihak DPAD juga focus pada pengumpulan arsip-arsip daerah yang masih berserakan dan belum terkumpul secara signifikan, baik itu situs sejarah maupun beberapa bahan literature lainnya. dengan demikian, lanjut Ghozali, jika ini difokuskan akan memungkinkan masyarakat terbantu berkaitan dengan kepentingannya ketika berkunjung ke Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah ini, tandasnya.

Pasilitas yang ada tidak hanya buku-buku lama dan buku-buku sedang, tetapi ada juga buku yang berbasis online melalui e-Book

salah satu Gambar Tempo Doeloe Jembatan Cisadane, Serpong Kota Tangerang dalam kondisi rusak, keterangan menunjukan gambar pada tahun 05 Agustus 1951.
(foto: kantor arsip daerah kota Tangerang)

Pantauan Salakanews, beberapa arsip terpampang dengan rapi di lantai dasar, beberapa gambar Pahlawan Nasional berjejer, baik di dalam maupun di luar gedung DPAD, selain itu ada beberapa gambar foto yang di pajang secara apik, di bawah foto itu memberikan keterangan tahun pengambilan gambar, kurang lebih 60-70 tahun sebuah peristiwa dari gambar itu diambil gambarnya. Salah satunya gambar salah satu jembatan Cisadane dengan keterangan gambar itu diambil pada tahun 1951, dengan kondisi jembatan dalam keadaan runtuh. Serta lapuk dimakan usia.

Gambar lainnya menunjukan beberapa orang dengan postur tubuh tinggi dan kulit bule, sedang berpose di depan gedung tahanan (Penjara) dengan kondisi gedung yang sudah tua dimakan usia. Dari beberapa gambar itu menunjukan peristiwa terjadi diperkirakan pada masa penjajahan/kolonial Belanda.

Ghozali menyarankan bagi masyarakat yang ingin memiliki Taman Bacaan untuk umum bisa melakukan permohonan kepada DPAD melalui surat keterangan dari kelurahan agar dapat diketahui sebagaimana mestinya. Adapun buku-buku bantuan lainnya seperti hibah akan direkomendasikan ke pusat agar ditindaklanjuti.

“jika ada TBM mengajukan permohonan terkait buku-buku bacaan diharapkan dapat mengajukan ke kami (DPAD) melalui surat pengantar dari kelurahan” pungkasnya.

(tam)