Budidaya Ikan KJA di Danau Toba Jadi Pilihan Terbaik Bagi Warga Sumut

0
994
views
dari kiri-kanan; Firdaus Ket. Bidang Organisasi PWI Pusat, Hermasyah Ketua PWI Sumut, dan Andi Manager GA. JAFVA di Lokasi Jaringan Kerambah Apung Danau Toba. (foto: dok.)

Simalungun, salakaNews- Budidaya ikan air tawar dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan akan terus diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan nasional yang diprediksi mencapai 40 kg ikan per-kapita pada tahun 2019. Dari jumlah tersebut, 60 persen kebutuhan berasal dari ikan hasil budidaya yang metode utamanya menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA).

PT Suri Tani Pemuka (STP) salah satu anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang bergerak di bidang budidaya perikanan telah mengoperasikan KJA di Danau Toba dengan menggunakan teknologi tinggi dan ramah lingkungan.

“Teknologi yang diterapkan STP mulai dari pembenihan, budidaya sampai dengan pengolahan. Sebagai contoh pakan yang digunakan ialah pakan apung dengan kadar Phospor (P) yang rendah dan diberikan menggunakan fee broadcaster sehingga pakan diberikan dengan jumlah yang tepat dan tidak bersisa,” terang Hendri Dayu, Head of Unit KJA STP Tambun Raya, 22/11/ 2018.

Data dari Asosiasi Pakan Ikan (GPMT 2018) menunjukkan KJA yang berada di Danau Toba seluas 0,375 km² dari seluruh luas danau yang mencapai 1.124 km², namun mampu memproduksi ikan sebanyak  62.000 ton/tahun.

kapal wisata saat bersandar ke KJA di Danau Toba, Sumut (foto: dok.)

Jika dibina dengan baik, KJA juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung sektor pariwisata dengan membangun sentra tempat makanan berbasis hidangan ikan di atas waduk. Hal ini jika dilakukan akan memberikan dampak positif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar, salahsatunya dapat menciptakan lapangan kerja dari sisi rumah makan, persewaan perahu, hingga water sport.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, Mulyadi Simatupang dalam kesempatan lain mengatakan bahwa visi misi gubernur Sumatera Utara dalam pemerintahan adalah masyarakat yang maju, aman, sejahtera, dan bermartabat. Selain bermartabat secara sosial-ekonomi, tetapi juga bermartabat secara ekologi.

“Salah satunya dengan mendukung keberlangsungan Keramba Jaring Apung melalui program pembinaan. Berbagai kajian dan diskusi Keramba Jaring Apung menjadi bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang win-win solution,” ujarnya.

Sekedar diketahui, PT Suri Tani Pemuka (STP) merupakan salah satu anak perusahaan PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk, perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia yang memiliki lini bisnis produksi pakan ternak, pembibitan ayam, pembibitan dan penggemukan sapi, budidaya perairan serta produksi vaksin hewan, JAPFA akan terus mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, sesuai dengan visi perusahaan ‘Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama’.

Hendri selaku Kepala Unit KJA STP Tambun Raya menjelaskan, bahwa  STP telah mengantongi sertifikat nasional dan internasional (CPIB, ASC, BAP) dalam kerjanya sangat memperhatikan budidaya perikanan secara berkelanjutan.

“STP berkomitmen untuk dapat bersinergi dengan masyarakat dalam pembinaan budidaya serta mentransfer teknologi untuk mewujudkan budidaya ramah lingkungan di Danau Toba,” tandasnya.

(redaksi)