Diduga Terhempas gelombang, 2 Nelayan Menghilang, 1 Ditemukan Mengambang

0
690
views
Drs. Azis bersama perawat puskesmas tengah melakukan pemindahan jenazah nelayan ke mobil ambulance. (foto: Syam/salakanews)

“untuk sementara ini korban yang diketahui hanya ada satu, akan tetapi menurut keterangan dari pihak keluarga ada tiga. Menurut keterangan dari pak,Pepen mereka itu mencari ikan di laut lepas dan bukan di pinggir”— AKP Tatang Sudarjo, Kapolsek Cikeusik

Salakanews, Lebak- Sesosok mayat Laki-Laki ditemukan tewas mengambang di wilayah perairan pulau Tinjil – Mantium, Pandeglang Banten. Sabtu(02/06/18)

Sosok mayat ini diketahui sebagai nelayan berasal dari Cimeungpeuk, Jawa barat yang tengah mencari ikan di perairan laut lepas, ia diduga terhempas gelombang yang kemudian terbawa arus hingga terdampar di perairan Pulau Tinjil Mantium, Pandeglang.

Sejumlah informasi yang dihimpun jumlah korban Laka Laut sebanyak 3 orang, satu orang baru diketemukan bernama Alvin (35), sementara dua orang lainnya menghilang.

Kepolisian Sektor (kapolsek) Cikeusik, Pandeglang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Tatang Sudarjo saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari nelayan yang menemukan sosok mayat mengambang di perairan Tinjil dan Mantium, dari laporan itu kemudian Pol Air Binuangeun bersama nelayan menuju TKP, di lokasi ditemukan kapal kincang bertuliskan Sri Rezeky dengan gambar ikan martin, kemudian pihak Pol Air dibantu nelayan setempat mengevakuasi korban ke Dermaga Pol Air Binuangeun.

“kami menerima laporan dari Nelayan yang melihat ada  sesosok mayat laki-laki, kemudian Pol Air bersama nelayan mengevakuasi korban ke dermaga Pol Air Binuangeun,” kata AKP Tatang

Setelah dilakukan evakuasi lanjut Tatang, korban langsung dibawa ke Puskesmas Binuangeun, dan disimpan di Puskesmas untuk dilakukan identivikasi. korban laka laut diketahui tak hanya satu, tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban ada tiga satu diberhasil ditemukan dan dua nelayan lagi masih belum diketemukan.

“untuk sementara ini korban yang diketahui hanya ada satu, akan tetapi menurut keterangan dari pihak keluarga ada tiga. Menurut keterangan dari pak,Pepen mereka itu mencari ikan di laut lepas dan bukan di pinggir. Untuk yang dua orang lagi kita menunggu informasi dari nelayan saja. Karena ketiganya merupakan berasal dari wilayah Jawa Barat, yaitu Cidaun,” terang AKP Tatang sudarjo

Drs. Azis bersama perawat puskesmas tengah memindahkan jenazah korban laka laut ke mobil ambulance. (foto: Syam/Salakanews).

Sementara Penanggung jawab Puskesmas Binuangeun Drs. Azis Rahmat mengatakan, Jenazah itu telah diketahui identitasnya dari tetangga korban, pada saat ke puskesmas dikenali jenazah tersebut bernama Alvin (35) berasal dari Cimeungpeuk, di komunitas nelayan ia dikenal sebagai sepesialis ikan Cumi, mereka melaut dari hari Jum’at tanggal 24 kemudian hilang kontak dengan keluarganya.

“mereka melaut dari hari jumat tanggal 24, hilang kontak dengan keluarga dan di kabarkan ditemukan ada diperairan sini,” kata Azis. Seraya mengatakan jika dilihat dari pengalaman tidak ada cacat apa-apa di tubuh korban. hanya ada ikatan dari tangan ke perahu, itu has nelayan ketika kapal mengalami karam, karena di mana perahu karam di sana mereka akan ikut (terbawa perahu)” ujar Azis

Sedangkan pada kejadian laka laut ini lanjut  Azis sebenarnya sudah sering, akan tetapi meski pun jenazah itu bukan dari warganya, hal itu tetap akan ditangani.  untuk mayat yang saat ini sudah ditemukan akan langsung dikirim ke rumah keluarganya, kata Azis

Peristiwa Laka Laut memang kerap terjadi dalam setahun bisa dua hingga tiga kali kejadian,  hal ini mengingat laut selatan merupakan laut lepas dengan gelombang yang sangat tinggi, ketinggiannya 3 hingga enam meter bahkan lebih, hal tersebut membuat para nelayan harus ekstra hati-hati dalam melaut, dibutuhkan teknik melaut yang baik, agar tidak menjadi korban liarnya gelombang pantai selatan.

Rep: Syam

Ed: tam