Puskesmas Cikokol Diduga Tolak Antarkan Jenazah Korban Tenggelam Sungai Cisadane

0
317
views
Husen (korban tenggelam sugai Cisadane) dibawa pulang pamannya setelah mendapatkan penolakan dari pihak puskesmas yang tidak bersedia mengantarkan pulang dengan menggunakn mobil ambulance (foto: okezone)

Kota Tangerang, SALAKANEWS.com– Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang diduga tolak antarkan jenazah Husen (8) korban tenggelam di sungai Cisadane. Penolakan itu atas dalih SOP (standar operasional prosedur) yang diterapkan Dinas Kesehatan pada seluruh Puskesmas yang ada di kota Tangerang.

Salah satu petugas puskesmas mengatakan, penggunaan mobil ambulan hanya digunakan untuk mengantarkan orang yang sakit.

“Ini (mobil ambulance)hanya digunakan untuk mengantarkan orang yang sakit,” kata Suryadi Paman Korban menirukan petugas Puskesmas, seperti dilansir Okezone, Minggu (24/08).

Diketahui, Husen (8) merupakan korban tenggelam bersama temannya di sungai Cisadane. Berdasarkan informasi, Husen hendak menolong temannya Fitra(12) yang terbawa arus, namun nasib nahas tak bisa dihindari, keduanya tenggelam tak tertolong hingga meninggal dunia.

Husen kemudian ditemukan pada Jumat petang (23/08/2019), sementara Fitra teman husen ditemukan pada pukul 23.00 WIB.

Suryadi, Paman korban membawanya ke Puskesmas Cikokol dengan maksud mobil ambulance di puskesmas tersebut membawanya ke rumah duka, akan tetapi petugas puskesmas menolaknya, dengan dalih ambulance hanya diperuntukan membawa pasien dalam kondisi darurat.

Atas peonolakkan dari pihak puskesmas tersebut, satu jam kemudian jenazah Husen digendong pamannya ke rumah duka, Beberapa saat kemudian ada warga yang empati dengan memberinya tumpangan mobil pribadinya kepada keluarga Husen.

Terpisah, Kepala Dinas kesehatan kota Tangerang  Liza Puspadewi menyatakan permohonan maaf kepada keluarga korban atas kesalahpahaman yang terjadi hingga terjadi polemik.

“Mewakili Pemkot Tangerang, saya mohon maaf kepada keluarga korban yang tenggelam,” ucap Liza melalui sambungan telepon, Sabtu (24/8/2019).

Liza menjelaskan, ambulans hanya dipergunakan bagi pasien dalam kondisi gawat darurat yang memerlukan tindakan segera. Hal tersebut dilakukan agar kondisi alat medis dalam ambulans tetap steril. Jika digunakan untuk mengangkut jenazah dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi pasien lain.

“Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir akan berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans tersebut. Ditambah di dalam mobil ambulans banyak alat medis yang harus dalam kondisi steril,” jelas Liza

Kadinkes juga menghimbau agar masyarakat dapat memilah fasilitas yang telah dimiliki oleh pemkot sesuai dengan kebutuhannya. Terkait penggunanaan layanan mobil jenazah, pemerintah Kota Tangerang sudah mempunyai pelayanan mobil jenazah gratis yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Layanan tersebut bisa diakses lewat aplikasi Tangerang Live ataupun panggilan di nomor 112. “Selain ambulans, Pemkot juga telah menyediakan fasilitas mobil jenazah melalui panggilan darurat 112,” kata dia menegaskan

Editor: tam