Mahasiswa Cilangkahan Desak Pemerintah Cabut Peredaran Buku IPS

0
333
views
Saat Koordinator Lapangan, Alif Ibnu Sina, beroarsi di Pertigaan Pasar Malingping, Lebak-Banten, (dok. Red)

Salakanews, Lebak– Sejumlah Mahasiswa yang terhimpun dalam wadah Ikatan Mahasiswa CIlangkahan (IMC), melakukan unjuk rasa di Pertigaan Pasar Malingping Kabupaten Lebak-Banten, Pukul 09:00 WIB, Jumat 15 Desember 2017.

Aksi ini merupakan sebagai bentuk kecaman terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengklaim Jerusalem sebagai Ibukota Israel. Dan selain itu, Mahasiswa juga mendesak agar peredaran buku IPS Kelas VI SD/MI segera ditarik kembali.

Koordinator Lapangan, Alif Ibnu Sina, dalam orasinya, ia mengatakan bahwa Mahasiswa mengecam klaim trum soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal tersebut, membuat umat Islam seluruh Negara di Dunia sakit hati. Keputusan Trump yang mengatakan Ibu kota Israel adalah Jerusalem dan memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel ke Jerusalem sangat tidak tepat. Pasalnya, keputusan yang dilakukan oleh Trump tidak sesuai dengan aturan perdamaian PBB.

“Ini adalah keputusan yang sangat keliru, bahwa yang kita ketahui, keputusan ini telah keluar dari hasil resolusi kedamaian dunia oleh PPB terhadap penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina,” kata Alif (sapaan Alif Ibnu Sina-red) dengan suara lantangnya.

Selain itu, Alif juga mengatakan Mahasiswa sangat kecewa terhadap pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang secara tidak langsung telah menyetujui pernyataan Trump melalui buku pelajaran IPS Kelas VI SD/MI. Bahkan, lanjut Alif, ternyata buku tersebut telah diterbitkan jauh sebelum pernyataan Trump.

“Kami mendesak, pemerintah segera menarik peredaran buku pelajaran IPS Kelas VI SD/MI. isi buku itu sangat menyesatkan,” tukas Alif dengan tegasnya ia katakan.

Masih Alif, seluruh umat Islam diseluruh Dunia khususnya di Indonesia untuk mendo’akan Negara Palestina agar segera merdeka dan terlepas dari genggaman Israel.

“Saya rasa tidak perlu menjadi Muslim untuk membantu Negara palestina, cukup menjadi manusia pun sudah memiliki keharusan untuk membantu Palestina, karena ini permasalahan kemanusiaan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum IMC, Awaludin, angkat bicara, bahwa pihaknya akan terus menyuarakan kecaman terhadap Trump, selama klaim sepihaknya terhadap Yerusalem tidak segera dicabut.

“Kita tidak akan berhenti menyuarakan kecaman terhadap Trump. Pemerintah Indonesia juga harus tegas dalam bersikap terhadap persoalan ini,” katanya.

Pantauan wartawan, jumlah peserta aksi 20 orang, aksi dilakukan longmarch dari Jalan Raden Abas ke Alun-alun Malingping kemudian berakhir di Pertigaan Pasar Malingping. Dan, aksi mendapatkan pengawalan dari kepolisian dan TNI Malingping hingga aksi berjalan lancar dan bubar pada pukul 11:00 WIB.

Penulis : Encep Suhendi.