Kake Tinggal di Kandang Kambing, Aktivis Sebut Kesenjangan Sosial di Pandeglang Menghawatirkan

0
41
views

Pandeglang, Salakanews – Aktivis akhirnya angkat bicara soal Kake Narmin (60) warga Kampung Pinang, Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang yang tinggal di bekas kandang kambing membuat miris semua orang.

Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIP) Banten Uday Suhada menyebutkan, dengan banyaknya kasus tersebut membuktikan kesenjangan sosial di Kabupaten Pandeglang sangat menghawatirkan.

“Mulai dari Nek Simot di Kecamatan Patia, Ruminah di Kecamatan Cikedal sampai sekarang Kake Narmin di Kecamatan Sukaresmi ini sangat menghawatirkan, mungkin saja masih banyak kasus-kasus seperti ini di Kabupaten Pandeglang dan ini sangat menghawatirkan,” kata Uday Suhada, direktur eksekutif ALIP Banten, Rabu (23/11).

Menurut dia, dengan kondisi yang sangat memprihatikan tak digubris oleh bupati Pandeglang Irna Narulita. Bahkan, kata dia, bupati ingin memaksakan memberikan sepeda listrik untuk para RT dan RW, tak peduli kebutuhan mendasar rakyatnya, baik infrastruktur jalan, kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan.

“Bahkan dengan jumawa nya saat memaksakan kehendak membeli sepeda listrik itu, Irna menyatakan bahwa uang Rp 38 miliar itu kecil bagi dia,” tuturnya.

Sebagai warga Pandeglang saya sangat malu, setiap ada pemberitaan di media nasional dari waktu ke waktu beritanya membuat miris. Beritanya tak jauh dari pasien ditandu untuk berobat, dan terus berulang.

“Fakta ini menunjukkan kegagalan kepemimpinan. Dulu kategorinya sekedar masyarakat miskin terbanyak, kini malah menjadi miskin ekstrim, yang menimpa hampir separuh rakyat Pandeglang,” katanya.

Apalagi kata dia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Banten yang menyebutkan jumlah penduduk miskin ekstrem berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dihimpun PK21, BPS maupun Kemensos.

“Dimana warga yang masuk kategori miskin ekstrem ini, kondisinya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi,” ucapnya.

Apalagi kata Uday, angka kemiskinan ekstrem terbanyak di Provinsi Banten, secara presentase berada di Kabupaten Pandeglang. Dimana dari total jumlah penduduk Pandeglang pada 2020 yang mencapai 1.272.687 orang, hampir 50 persennya masuk dalam kategori miskin ekstrem individu atau sekitar 597.504 orang.

“Ini adalah situasi terburuk sepanjang sejarah Kabupaten Pandeglang,” tuturnya.

Sementara itu Camat Sukaresmi M Windu Darojat mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan sembako. Sedangkan untuk rumahnya kata dia, pihaknya telah melayangkan bantuan kepada dinas sosial.

“Untuk bantuan pemenuhan dasar sudah dikirim dari lumbung sosial, untuk rumah yang ambruk sudah kami usulkan bantuan dari BTT (Bantuan tidak terduga) melalui dinas sosial kabupaten Pandeglang. Mudah-mudahan bantuan dari dinas sosial bisa segera terealisasi sehingga rumahnya bisa dibangunkan kembali,” ujarnya.(Land/red)