Dinilai Punya Makna Sejarah,Yayasan Al-Mujahidin Cihideung Segera Dirikan Sekolah Al-Azhar

0
380
views
Tokoh dan masyrakat Cihideung saat menghadiri acara 'Riung mumpulung' di Cihideung, acara diselenggarakan terkait tasyakuran akan segera dibangunnya sekolah Al-Azhar. (foto: dok.)

Pandeglang, salakaNews – Yayasan Al-Mjahidin Cimanuk, tepatnya di Kampung Cihideung, Desa Batubantar, kecamatan Cimanuk  melakukan kerjasama dengan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (YPIA) dalam waktu dekat akan mendirikan sekolah Al-Azhar,  sekolah yang akan dibangun di area tanah wakaf yang telah dihibahkan warga untuk kemajuan pendidikan.

Ketua Pembina YAMCC (Yayasan Al-Mujahidin Cihideung Cimanuk) H. Muflich rafiuddin menyatakan optimis  Jika Sekolah Al-Azhar di Cihideung memiliki masa depan yang cerah, karena selain lokasinya stategis juga sangat dekat dengan jalan utama Labuan- Pandeglang.

“nama Kampung Cihideung itu sendiri sudah dikenal luas sejak zaman perang emerdekaan, pada masa lalu banyak tokoh nasional yang berkunjung ke Cihideung, menemui tokoh kharismatis dan pejuang kemerdekaan yang lahir dan berdomisili di sana, yakni alm. H. Mas Mustofa (Haji Apo),” Kata Muflich di acara ‘Riung mungpulung’ bertempat di Cihideung, (Minggu, 27/1/19).

Lebih lanjut dijelaskannya, H. Mustofa merupakan seorang pejuang yang membela rakyat dari penjajahan Belanda serta pejuang pendidikan untuk mencerdaskan ummat, karena almarhum juga membangun Pendidikan Madrasah Islam Indonesia di Cihideung.

Muflich bercerita banyak terkait hal penting yang berkaitan dengan nama Cihideung, dimana daerah ini merupakan tempat bersejarah dan nyaris tak diketahui banyak oleh publik, padahal kata Muflich, lokasi tersebut telah banyak dikunjungi tokoh nasional seperti Buya Hamka, misalnya tokoh nasional yang pernah menemui H. Mustofa di Cihideung. Begitu juga Bung Tomo (pejuang kemerdekaan dari Surabaya) dan Dr. Muhammad Natsir (Perdana Menteri pertama RI, Menteri Penerangan, dan tokoh internasional di dunia Islam).

Kemudian Prof. Mr. Kasman Singodimejo SH (Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946 yang juga Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat yang menjadi cikal bakal dari Dewan Perwakilan Rakyat – DPR). Tokoh lain adalah Mr. Syafrudin Prawiranegara (Kepala Pemerintah Darurat RI serta Gubernur Bank Sentral pertama RI yang juga pernah menjadi Menteri Keuangan). Lalu Mr. Mohammad Roem (salah seorang tokoh dari Konferensi Meja Bundar yang diselenggarakan 23 Agustus – 2 November 1949 di Den Haag Belanda). 27/1

“Beberapa tokoh Parpol Masyumi juga pernah menemui H. Mustofa di Cihideung, yakni Prawoto Mangkusasmito dan KH. Abdullah Salim, selain juga juga KH. Sholeh Iskandar dan KH. EZ. Muttaqin, tokoh pejuang yang memiliki integritas dan komitmen tinggi dalam memperjuangkan agama, bangsa, dan negara,” kata Muflich.

Sementara, tokoh masyarakat Cihideung H. Hasan Afifi usai acara “riungmungpulung” menyatakan optimistis sekolah Islam Al-Azhar akan bisa berkembang di Cihideung, terutama karena para orangtua di wilayah itu memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya.

“kami yakin sekolah yang akan dibangun nanti InsyaAlloh akan berembang dan diterima oleh masyarakat lingkungan sekitar dengan baik, karena para orang tua di lingukngan ini memiliki perhatian tinggi terhadap dunia pendidikan” kata Hasan Afifi.

Selain itu ia menjelaskan jika pengurus YPIA telah mengirimkan tim survey ke Cihideung Pandeglang guna melihat kesiapan fisik yang akan menjadi lokasi sekolah Al-Azhar.

“Lokasi dan ruang kelas yang ada sementara ini masih ditempati Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cihideung Pandeglang. Sekolah tersebut akan pindah ke lokasi yang tidak begitu jauh dari Kampung Cihideung pada tahun 2019 ini,” ujar Hasan.

Seraya mengatakan, Sekolah Islam Al-Azhar nanti (yang baru akan beroperasi pada tingkat TK dan SD) akan langsung menempati lokasi yang ditinggalkan MAN tersebut, karena status lahan dan sebagian besar bangunannya adalah milik warga Cihideung dengan status tanah wakaf.

Terkait acara “riungmungpulung”, Hasan menyatakan bersyukur bahwa acara berupa makan siang bersama itu juga dapat dihadiri sejumlah tokoh Cihideung yang berdomisili di luar daerah seperti Serang, Jakarta, Bogor, dan Bekasi.

Pada sesi makan-makan, Acara itu masih dianggap unik bagi sebagain orang, mengingat semua makanan yang siap sajai seperti nasi dan lauk-pauknya diletakkan di daun pisang yang disusun secara memanjang di atas Lantai, para peserta riungmungpulung makan bersama dengan posisi duduk berhadapan. Adapun lauk-pauknya antara lain berupa pepes belut serta belut, lele, dan ikan mas panggang plus sambel honje dan sambel tomat.

Tidak lama lagi di Kampung Cihideung, Desa Batubantar, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang akan berdiri Sekolah Islam Al-Azhar atas kerjasama Yayasan Al-Mujahidin Cihideung Cimanuk (YAMCC) Pandeglang dengan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (YPIA).

(redaksi)