Sekolah Dinding Bambu Masih Hiasi Kabupaten Lebak

0
934
views
Fhoto Sekolah MTs Nurul Hidayah. (Fhoto : Encep Suhendi)

Salakanews-Lebak. Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pada saat ini dimana semua elemen masyarakat bahu membahu, turut serta dalam memajukan bangsanya sendiri, tak hanya pemerintah yang memikirkan nasib pendidikan itu, tapi juga masyarakat yang setiap saat selalu dituntut untuk berperan serta mensukseskan terselenggaranya pendidikan yang berkembang dan maju, begitu halnya yang dialami Supriadi, pria yang saat ini menjabat sebagai kepala sekolah, itu terus berjuang untuk membantu mencerdaskan kehidupan di lingkungannya.

Madrasah Tsanawiah Nurul Hidayah yang bertempat di Kp. Lebak Pari 2, Desa Lebak Pendeuy, Kec. Cihara ini yang berdiri sejak tahun 2010 dalam proses belajar mengajarnya sampai saat ini terus berlanjut, meskipun secara lahiriah kondisi dinding masih menggunakan Bilik dari bambu, dengan fasilitas meja dan kursi apa adanya, disertai dengan lantai yang masih beralaskan tanah, jika hujan turun lebat, bukan tidak mungkin luapan air dari luar akan masuk ke dalam gedung, dengan melihat kondisi seperti ini tak berarti niat dan perjuangan Supardi luntur, walaupun dirinya tak menampik, jika saban hari perasaan gundah-gulana itu datang, akan tetapi Kepala Sekolah tetap berfikir bagaimana caranya mengembangkan pendidikan di Desa Lebak Pendeuy tersebut.

BACA JUGA :

Berdasarkan informasi yang diterima, jumlah siswa saat ini berjumlah 60 siswa,  keberadaan Madrasah ini didirikan bukan tanpa alasan, menurut Pardi, (sapaan Supardi-red.) lahirnya sekolah ini ketika kondisi lingkungan sekitar masih masih jauh dari harapan untuk tumbuh dan berkembang, oleh karena itulah Pardi menginisiasi untuk menyelenggarakan pendidikan meskipun sampai kini bangunan itu tetap belum ada perubahan.

“ karena tingkat pendidikan di kami kurang maka saya mencoba untuk bersemangat mendirikan sekolah ini walaupun sederhana bahkan kurang layak pakai, saya bersyukur guru – guru disini yang berjumlah hanya 16 orang bersedia membantu walaupun gajinya tidak seberapa, tapi mereka tetap mengikhlaskan diri untuk sama-sama  mensukseskan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar ini ” ujarnya.

Perjuangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik di bidang sarana–prasarana maupun secara SDM, bukan berarti sedikit upaya yang dilakukan oleh pardi, akan tetapi lebih dari itu ia beserta rekan-rekan guru lainnya tetap berkeras diri untuk tetap mempersembahkan yang terbaik untuk lingkungan sekitarnya.

Fhoto Ruangan Sekolah MTs Nurul Hidayah, (Fhoto : Encep suhendi)

Ia pun mengaku pernah meminta bantuan kepada rekan-rekannya yang punya kedekatan  khusus baik secara institusi maupun secara pribadi dengan pihak terkait, hal ini Departemen Agama untuk memperhatikan nasib pendidikan yang saat ini masih berjalan, namun sampai saat ini dari pemerintah setempat belum ada respon ” ujarnya.

Padahal menurut Pardi, tak jarang pihaknya membuat dan mengajukan proposal ke dinas terkait dengan harapan agar mendapatkan bantuan untuk sekolahnya yang masih sangat sederhana itu, akan tetapi sampai saat ini, belum ada bantuan dari manapun” ungkapnya.

Seraya mengatakan kami berharap pada pemerintah kabupaten lebak untuk melihat kondisi sekolah yang sampai kini masih berjalan, akan tetapi kami dan anak-anak kami butuh tempat yang layak dalam mengenyam pendidikan, agar suasana nyaman dan tumaninah dapat dinikmati dan dirasakan” harapnya. (tama/Ndi).