ASPER dan BPBD sepakat Pendakian Gunung Pulosari Ditutup

0
601
views
BPBD dan ASPER melakukan Pertemuan terkait jalur Pendakian gunung Pulosari, pertemuan ini juga dihadiri oleh KRPH dan Intelkam polres Pandeglang. (foto: land/salakaNews)

SalakaNews, Pandeglang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang dan Asisten Perhutani menggelar musyawarah terkait informasi jalur pendakian di kawasan gunung Pulosari yang belakang ini dinilai masih simpang siur di masyarakat. Kemelut itu ahirnya terjawab setelah pihak BPBD dan ASPER (Asisten Perhutani) menggelar Musyawarah dengan dihadiri oleh KRPH (Kepala Resort Polisi Hutan) Gunung Pulosari Suparjo, dan  Intelkam dari Polres Pandeglang.

ASPER Pandeglang Agus Suhendar mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah dengan BPBD dan KRPH, yang dihadiri Intelkam Polres Pandeglang, pihaknya sepakat menutup kembali jalur pendakian ke gunung Pulosari, mengingat bencana alam akhir-akhir ini melanda di beberapa daerah yang ada di Indonesia, tak menutup kemungkinan di Pandeglang. Dengan demikian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, jalur pendakian itu ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan.

“kita sudah musyawarah membahas penutupan sementara jalur pendakian Gunung Pulosari, meski awalnya saya berinisiatif membuka jalur baru agar kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan, itu pun bekerjasama dengan pihak swasta (Yayasan Balaputra), akan tetapi untuk sementara ini kita tunggu saja dari pihak PVMBG (Pusat Vukanologi Mitigasi dan Bencana Geologi-red.),” katanya.

Belakangan ini kondisi alam sukar diprediksi dan berubah-ubah, oleh karena itu pihaknya melakukan kesepakatan dengan BPBD melakukan penutupan jalur pendakian ke gunung, itu pun hanya diperuntukan untuk para pendaki, sedangkan bagi masyarakat yang memiliki kebun di lereng gunung masih diperbolehkan dengan syarat harus meminta izin kepada pemerintah setempat.

“Di satu sisi kita khawatir, tapi di sisi lain kita juga mendapat dorongan dari masyaakat yang memiliki mata pencaharian di sana, mengingat masih banyaknya potensi wisata di kawasan itu yang belum digali,” kata Agus.

Jalan keluarnya tak ada lain yakni menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kementrian ESDM yang saat ini sedang melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah. Setelah itu kemudian ditentukan apakah masih bisa dibuka atau membuka jalur lain yang aman, tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Pandeglang Asep Rahmat mengatakan, masalah ini (penutupan pendakian) memang sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, hanya saja informasi yang beredar baik dari media massa maupun masyarakat masih menjadi perdebatan, maka jalan tengah yang diambil adalah Pemerintah Daerah melalui BPBD Pandeglang melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat (PVMBG) meminta untuk segera dilakukan sebuah riset terkait kondisi gunung Pulosari, hal ini diharapkan adanya sebuah kepastian untuk mencegah terjadinya hal –hal yang tidak diinginkan. Selain itu dengan informasi yang diberikan dari pihak PVMBG nanti diharapkan juga untuk mendeteksi potensi bencana yang akan timbul sedini mungkin.

“Dari hasil musyawarah kita sudah sepakat terkait penutupan jalur, (sambil menunggu hasilnya apakah nanti akan dibuka kembali atau tetap ditutup itu-red.) kita melayangkan surat kepada PVMBG untuk segera dilakukan pengkajian terkait potensi bencana yang ada di kawasan tersebut ,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Perhutani memberikan pernyataan jika pendakian ke gunung Pulosari dinyatakan aman, hal ini didasarkan pada jalur baru yang dinilai tidak memiliki resiko yang berbahaya, yaitu pada jalur Cikoneng Cihunjuran.

Rep: Land

Ed: tam