Air Laut Naik Hingga ke Jalan, Warga Labuan Berhamburan ke Luar Rumah

0
929
views
ilustrasi gelombang tinggi.. (foto: hickerphoto/republika)

Pandeglang, salakaNews- sejumlah warga mulai cemas oleh naiknya air laut yang tiba-tiba memasuki pelataran rumah hingga ke jalan raya, sontak membuat warga yang berada di daerah Labuan dan sekitarnya berhamburan ke luar rumah.

Suasana hening menjadi mencekam. Beberapa video amatir yang dikirimkan warga menggambarkan situasi kurang kondusif, jalanan dipenuhi kendaraan dan juga warga yang mencoba mengamankan diri dan keluarganya.

Desti warga kampung Lentera, desa Cigondang, kecamatan Labuan membenarkan jika terjadi gelombang tinggi yang naik ke pelataran rumah warga, bahkan Desti bersama warga lainnya tak pikir panjang langsung mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.

Beberapa laporan yang dikirm warga melalui pesan suara via phonsel berpariasi, lokasi yang agak jauh dari tepi pantai hanya sepontanitas ikut cemas sehingga membuat warga berhamburan ke luar rumah.

Tim Reaksi Cepat BPBD kabupaten Pandeglang, Ade pada salakaNews mengatakan, naiknya gelombang air laut bukanlah Tsunami, tetapi itu hanya Rob atau gelombang tinggi yang disebabkan oleh faktor cuaca, meski begitu pihaknya meminta  kepada masyarakat untuk tidak panic tetapi perlu waspada.

“Bukan tsunamai, kemungkinan banjir Rob, atau gelombang tinggi, oleh karena itu kami berharap kepada masyarakat untuk tidak panik” katanya.

warga mengungsikan diri dan keluarganya ke dataran yang paling tinggi, kecamatan Pulosari dianggap lokasi yang paling aman untuk mengungsi. (foto: land/salakanews)

Sementara berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG melalui akun twitter manyatakan, jika pihak BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabka tsunami pada sabtu malam (22 Desember, 2018) yang terjadi di anyer dan sekitarnya, melainkan gelombang air laut pasang, hal itu diakibatkan oleh fenomena alam bulan purnama yang menyebabkan air laut menjadi pasang, jelasnya.

Kepala pusat gempa bumi dan tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan melalui press rilisnya, jika peristiwa yang terjadi di Pantai Barat provinsi Banten pada sabtu malam (22/12/18) sekira pukul 21.27 WIB. Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut:

  1. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9m
  2. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35m
  3. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36m
  4. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28m
  5. Peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik.

Dengan demikian pihaknya menghimbau kepada masyarakatagar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Meski informasi yang disampaikan pihak BMKG sudah ada, namun warga di wilayah Pandeglang barat dan selatan yang berdekatan dengan pantai masih dihantui rasa cemas. Hingga larut malam mereka masih dalam keadaan terjaga, bahakan ada warga yang dari labuan mengungsikan diri dan keluarga mereka ke kecamtan Pulosari.

(red.)