Ini Data Korban Pasca Rob di Kawasan Peisisir Pandeglang

0
793
views
para korban yang tengah dirawat di klinik terdekat pasca terjadinya Rob atau banjir air laut pada sabtu malam 22/12/18. (foto: sul/erlan;salakaNews)

Pandeglang, salakaNews- Pasca banjir laut atau Rob yang ada di pesisir pantai kabupaten Pandeglang, Bupati Irna Narulita bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turun langsung mengevakuasi korban benca alam Rob di dua titik yakni puskesmas Labuan dan Carita, dimulai pada Minggu dinihari (23/12).

Berdasarkan jumlah kerusakan material pasca terjadinya Rob di kawasan pesisir Pandeglang sebagai berikut; ada 3 desa di kecamatan Labuan yang mengalami kerusakan yaitu, Desa Cikondang 200 rumah rusak berat, 10 kapal perahu rusak, satu orang meninggal dunia. Desa Teluk 1 orang meninggal dunia, 1 orang belum ditemukan, 200 rumah rusak berat,  300 kapal rusak, 60 warung kuliner. Desa Karanganyar 40 kapal perahu rusak.

Sementara data korban di Puskesmas Carita sebanyak 250 orang yang sedang dirawat,  6 orang  meninggal dunia, Puskesmas Cigeulis, 32 orang dirawat, Puskesmas Panimbang 32 Orang dirawat, 12 orang meninggal dunia, Klinik Tanjung Lesung 19 orang dirawat, Puskesmas Labuan 50 Orang dirawat, dua orang meninggal dunia, 3 orang dirujuk. Puskesmas Cibaliung 70 orang dirawat 30 Luka berat, 40 luka ringan. Puskesmas Sumur 6 orang meninggal dunia.   Puskesmas Jiput 21 orang di Rawat, 1 meninggal dunia. Puskesmas menes 14 Orang dirawat, 2 orang meninggal dunia.

berdasarkan informasi dari Danramil 10 Labuan, kapten Ind Darmawan mengatakan, jumlah korban seluruhnya sementara ini yaitu; koraban mengalami luka berat sebanyak 264 orang, luka ringan 49 orang, dirujuk ke rumah sakit 3 Orang, sedangkan korban meninggal 45 orang.

Saat ini,  beberapa korban sudah berhasil dievakuasi baik yang ada di Puskesmas Carita, Labuan, Jiput, Menes, Klinik Tanjunglesung, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang.

bupati pandeglang Irna Narulita meninjau lokasi pasca terjadinya Rob, di kawasan pesisir pandeglang. (foto: erlan/salakaNews)

Untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun, Bupati Irna akan menurunkan alat berat guna mempermudah dalam mengevakuasi para korban.

“Kami sudah turunkan lima loder dan lima eksapator yang dibantu Provinsi Banten,” ujar Irna.

Bupati Irna Narulita didampingi Kepala Biro Operasional Polda Banten Kombes A. Roemtaat, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono, Dandim 0601 Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa, Asda Pemerintahan Agus Priyadi Mustika, Kadis PUPR Girgi Jantoro, Kepala BPBD Asep Rahmat, Direktur RSUD dr. Firman dan Kabag Perlengkapan.

Dalam kesempatan itu Bupati Irna Narulita mengungkapkan turut berduka cita atas terjadinya musibah ini. Kata Irna, ini mengingatkan agar terus berdzikir dan berdoa kepa Allah. SWT.

“Semoga Bapak dan Ibu diberi kesabaran dan ketabahan, ini ujian bagi kita semua, mudah – mudahan ada hikmah yang dapat kita ambil dalam setiap kejadian,” kata Irna.

Irna  menghimbau, karena curah hujan yang lebat diakhir Desember hingga awal Januari, agar masyarakat selalu waspada. “Jaga saudara kita dalam kondisi apapun, jika ingin berpergian selalu memperhatikan cuaca yang dinformasikan oleh BMKG,” terangnya.

Beberapa korban yang selamat mengisahkan bagaimana kejadian itu datang, April (33) Salah satu wisatawan asal Tanggerang Selatan menuturkan, pada saat ia berada di salah satu hotel di kawasan Carita melihat gelombang naik sebanyak dua kali, kelombang yang pertama terlihat biasa sajadan tak begitu merisaukan, akan tetapi gelombang yang kedua sangat besar sekali. Sehingga para semua penghuni hotel dibuat panik.

“Saya saat itu berada di Hotel Mutiara saat gelombamg pertama datang biasa saja, pas gelombang kedua datang sangat besar kamar hotel yang berada dibibir pantai tergusur dan sayapun terpental sambil terguling – guling bagaikan bayi jatuh dari pangkuan ibunya, ” terangnya penuh cemas.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat kejadian antara jarak dirinya dengan gelombang yang kedua kurang lebih 200 meter,” Saya melihat ombak yang tinggi disertai buih putih yang memcahkan seluruh kaca hotel. Sungguh ngeri sekali, saya harus banyak bertaubat kepada Allah. SWT, “tuturnya.

April bersama rekannya sebanyak 38 orang berprofesi guru sudah menjadwalkan jauh-jauh hari akan berlibur di pantai carita dan menginap di Hotel Mutiara, akan tetapi menukil satu pepatah; ‘malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih’, kejadian yang tak diduga pun menimpanya.

” Temen kami sepuluh orang belum ketemu, “ujar April.

Kepala BPBD Kabupaten pandeglang Asep Rahmat mengatakan. Pasca terjadinya banjir Rob ini, yang telah menyapu pesisir pantai pandeglang dirinya berharap agar masyarakat tidak panik karena itu bukam Tsunami.

“Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang  dan jangan panik tetap beraktifitas seperti biasanya,” ujar Asep.

Terpisah Kapolres Pandeglang  AKBP Indra Lutrianto Amstono ketika dikomfirmasi di TKP dirinya menjelaskam terdapat puluhan korban jiwa dan luka-luka dari wisatawan serta penduduk setempat akan tetapi dirinya belum dapat memastikan jumlah keseluruhan tersebut.

“Ada bebrapa korban yang ada di wilayah pesisir pantai pandeglang namun jumlah pastinya kita belum dapat memastikan, ada sekitar puluhan korban jiawa meninggal dunia dan luka-luka sementara ini kami sedang melakukkan penelusuran”Pungkasnya

Reporter: Erland, Syam

Editor: Tam