Salakanews, Lebak– Viral, seorang Nenek yang diduga hidup sebatang kara tinggal di gubuk yang mirip dengan kandang Kambing.
Nenek itu diketahui bernama Sari berusia 70 th. tinggal di kampung Pasir Awi, desa Sanghiang, kecamatan Malingping, kabupaten Lebak.
Peristiwa ini bermula dari Seorang warganet bernama Firmansyah Febby saat mengunggahnya ke media sosial Facebook. Dalam akunnya, Firman (sapaan Firmansyah Febby) menuliskan bahwa Nenek itu tinggal di gubuk yang persis mirip kandang kambing, hal ini disebabkan karena faktor kemiskinan.
“Ada seorang nenek tua yang di zaman se-maju ini masi tinggal di kandang Kambing bahkan tidurpun bersamaan dengan kambing, disebabkan karna faktor kemiskinan”, tulis Firmansyah dalam akun Facebooknya.
Firman juga, mengajak kepada seluruh warganet yang punya kepedulian untuk membantu kondisi Nenek yang sangat memprihatinkan ini .
“jadi saya mengajak kepada teman-teman baik mahasiswa, pejabat, pengusaha atau siapa saja untuk berpartisipasi demi membantu nenek tersebut”, ajaknya.
Menurut Firmansyah jika hanya menunggu Pemerintah itu membutuhkan proses yang cukup lama. Dan, jika ada yang terketuk hatinya untuk siap membantu, iapun akan menanggapi dengan serius.
“karna jika hanya menunggu dan menunggu pemerintah turun tangan, itu sangat lama prosesnya. Jadi jika teman teman semua tergerakan hatinya ingin membantu, kita bisa bicarakan dengan serius dan adakan pertemuan”, tandasnya.
Mengetahui hal ini Salakanews mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut.
H.Ocid, Kepala Desa Sanghiang saat di konfirmasi membenarkan informasi tersebut. Kepada Salakanews ia menjelaskan Jika Nenek Sari (70) bukan tinggal di Kandang Kambing melainkan tinggal di Gubuk miliknya yang persis Kandang Kambing. Menurutnya, nenek Sari tinggal di gubuk seperti itu bukan tanfa alasan, ia hanya ingin hidup mandiri dan tak merepotkan anaknya, terangnya.
“Iya sendirian, namanya Mak Sari 70 th. ada sih keluarganya cuma susah di omonginnya, yang namanya orang tua kan, mungkin gak mau ngerepotin Anaknya. Dan, enggak sih kalau tinggal sama Kambing mah, cuma rumahnya aja yang kaya gitu“, uajarnya
Ocid mengaku, pihaknya sudah mengajukan permohonan sosial kepada Dinas terkait, untuk bantuan pembangunan rumah tidak layak huni. Namun sayangnya upayanya masih belum ditanggapi.
“Itu sudah saya ajukan ke Dinas Kabupaten dan Dinas Provinsi, sampai sekarang belum ada tembusan, bahkan sudah berulang-ulang kali saya lakukan, namun dari Kabupaten dan Provinsi selalu tidak kebagian. Kan disini ada RTRH tapi rencananya saya mau mengajukan lagi, tau di Acc atau enggak“, tuturnya.
Ocid berharap jika ada yang mau mengulurkan bantuan, pihaknya siap membuka diri untuk bersama-sama menyalurkan bantuan tersebut kepada orang yang berhaknya, seraya menjelaskan jika di desanya masih banyak rumah warga yang jauh dari kata layak huni.
“Ayo bareng-bareng sama saya. Dan, disinii ada 25 Rumah yang parah dan tidak layak huni, bahkan dimusim hujan ini saya sangat menghawatirkan” tandasnya.
Penulis : Encep Suhendi.
Editor : Tama