Terkena Gatal-gatal, KBM MI Darurrohmanil Bun’yan Cidomas Direlokasi

0
382
views
siswa MI Darurohmanil Bun'yan tengah mengikuti kegiatan belajar Mngajar di tenda yang dipasilitasi BPBD kabupaten Lebak. (foto: Syamsul M./ Salakanews)

Salakanews, Lebak- Siswa Madrasah Ibtidaiyah Darurrohmanil Bun’yan Cidomas Kecamatan Wanasalam mengalami gatal-gatal setelah satu bulan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di dalam tenda yang disediakan oleh BPBD kabupten Lebak.
Disebabkan ruang kelas yang dibangun saat ini belum rampung. Selama menjalankan KBM  pihak guru pun merasakan hal yang sama, sehingga kegiatan Belajar Mengajar kurang Kondusif.

Penyebab terjadinya gatal-gatal bermula pada saat tenda didirikan cuaca kurang bersahabat hingga turun hujan, membuat kontur tanah berlumpur, namun pada saat itu masyarakat sangat antusias melakukan gotong royong dan berinisiatif melakukan pengurugan dengan dedak Padi.

Pada minggu pertama siswa beserta dewan guru tak merasakan apa-apa saat jam KBM berlangsung, akan tetapi di minggu kedua sebagian besar siswa merasakan gatal-gatal disertai suasana dalam tenda terasa pengap dan panas.

Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar pun menjadi tidak kondusif. Mengetahui hal ini Wali murid mengusulkan kepada pihak sekolah untuk memindahkan tenda ke tempat yang lebih strategis. Ahirnya pihak sekolahpun menyepakati usulan itu dengan memindahkan Tenda ke tempat yang tidak jauh dari tempat awal hanya berjarak 100 Meter dari lokasi sebelumnya .

Setelah disepakati antara guru dan wali murid, pihak sekolah kemudian berkoordinasi dengan Desa setempat, namun pihak desa melarangnya jika tenda yang telah didirikan tersebut dipindahkan, dengan alasan hawatir akan ada pantauan dari pihak BPBD.

Yayah Suharyah Kepala Sekolah Bejod mengtakan, pihaknya masih was-was jika Tenda yang saat ini digunakan untuk belajar itu akan ada pantauan dari pihak BPBD, sehingga ia tak berani memindahkannya walau sudah ada kesepakatan antara wali murid dengan pihak sekolah.

“jangan dulu dipindahkan karena dihawatirkan masih akan ada pantauan dari pihak kabupaten. Setelah di tunggu kurang lebih selama satu minggu oleh pihak sekolah, tidak ada satu pun yang datang ke sekolah kami sehingga kesepakatan itu kemudian dilaksanakan,” kata Yayah.

Sementara Sutanto selaku sekdes desa Bejod saat dikonfirmasi Salakanews mengatakan, pihak desa tidak mepersoalkan atas dipindahkannya tenda tersebut. Menurutnya karena pendirian tenda itu sifatnya tidak permanen,
BPBD Lebak mendirikan tenda itu hanya bentuk perhatian Pemkab agar proses Kegiatan Belajar Mengajar tidak terganggu.

“tidak ada masalah bagi kami untuk pemindahan tenda. Karena tenda bantuan dari BPBD itu bersifat sementara tidak selamanya” ujar Sutanto.

Seraya mengatakan pihak desa setuju saja walau itu di pindahkan, karena demi kondusifnya kegiatan belajar mengajar, katanya(27/02/18).

Pihak sekolah maupun masyarakat setempat berharap agar sekolah yang saat ini ambruk semoga ada tangan-tangan dermawan untuk dapat membantu, agar proses kegiatan belajar
dapat berfungsi seperti sediakala.

(tam/MG1)