Salakanews, Lebak – Aksi Solidaritas yang bertemakan “Cahaya untuk Rohingya” digelar oleh Pengurus Cabang PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Lebak pada Sabtu, (09/09/17) di Alun-alun kota Rangkasbitung kabupaten Lebak provinsi Banten. Aksi Solidaritas yang dimulai pada pukul 19:30 – 21:00 WIB itu merupakan bentuk dukungan dan keprihatinan PMII lebak terhadap masyarakat rohingya di rakhine myanmar.
Koordinator aksi bayu maldini dalam orasinya menyampaikan kekerasan dan penindasan oleh rezim militer myanmar terhadap masyarakat rohingya sangat tidak berprikemanusiaan dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Bayu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mendoakan dan prihatin terhadap nasib yang diderita masyarakat rohingya.
“kekerasan dan penindasan yang dialami oleh masyarakat rohingya harus menjadi perhatian kita semua. Tidak perlu menjadi muslim untuk prihatin terhadap mereka, cukup menjadi manusia, karena nasib yang mereka alami adalah akibat dari krisis kemanusiaan” ungkapnya
Sementara ketua umum PC. PMII lebak Ikhbaludin Hasan dalam petisinya mengecam perbuatan tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh rezim militer Myanmar terhadap masyarakat Rohingya. beberapa pernyataan sikap yang dituangkan dalam petisi tersebut diantaranya mengutuk keras pembunuhan massal dan pengusiran terhadap masyarakat Rohingya, mendesak pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan kebiadabannya, berharap pemerintah Indonesia mau mewakili keresahan masyarakat dan berani menawarkan diri mediator sebagai ruang pencarian solusi, mengusir kedutaan besar Myanmar dari Indonesia, serta meminta Myanmar dikeluarkan dari bagian negara ASEAN.
Ikhbal menghimbau kepada seluruh kader PMII untuk bersama bergerak menggaungkan sikap penolakan atas perlakuan rezim militer Myanmar terhadap masyarakat Rohingya.
“Atas nama kemanusiaan, atas nama persaudaraan Islam, kita, PMII, tidak akan dan tidak boleh tinggal diam. Karenanya, PC PMII Lebak menegaskan bahwa sudah waktunya pembantaian, pengusiran dan perlakuan tidak manusiawi lainnya diakhiri”. Tegasnya
Dalam aksi tersebut dilakukan juga penggalangan dana dan doa bersama. Aksi diakhiri dengan penandatanganan kain perdamaian oleh seluruh peserta aksi dan masyarakat yang hadir. (nastolih/ncep hendy)