Sebanyak 234 Kiyai dan Tokoh NU Wafat Selama COVID-19 Mewabah Tahun 2020

0
239
views
gambar corona virus (ilustrasi)

salakaNews.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan sebanyak 234 Kiyai dan Tokoh NU wafat sejak pandemi COVID-19 dalam satu tahun terakhir 2020. jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni 2019. yakni pada tahun 2019 ulama NU yang wafat sebanyalk 40 orang, sedangkan ulama NU yang meninggal pada tahun 2020 sebanyak 234 orang, jumlah tersebut jauh lebih besar hingga mencapai enam kali lipat.

Pandemi ini sangat luar biasa ancamannya, ini mengancam keselamatan warga nahdliyin terutama para kiyai kita, hingga tanggal 24 Desember kemarin ada sekitar 234 orang kiyai dan tokoh NU yang meninggal dunia selama pandemi” ujar ketua Satkor COVID-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU Ulun Nuha di Banda Aceh, Ahad.(27/12/2020).

lebih lanjut dikatakannya, meski tak ada informasi pasti apakah yang meninggal tersebut terpapar COVID-19 atau pun tidak, namun pihaknya hanya menyebutkan bahwa yang meninggal itu terbanyak selama pandemi COVID-19 melanda di negeri ini.

“jadi kita tidak menyatakan beliau (para kiyai/tokoh NU) meninggal karena COVID-19, kita menyatakan beliau meninggal selama masa Pandemi,” katanya seperti dilansir antaranews.com.

PBNU juga mencatat terdapat 112 Pesantren di tanah air yang terpapar COVID-19 dengan lebih dari 5000 lebih santri dan kiyai yang positif COVID-19. dua santri dinyatakan meninggal dan yang lainnya sembuh.

Oleh karena itu, PBNU saat ini tengah berupaya keras turut serta bersama pemerintah dalam menanggulangi wabah Corona yang berasal dari China. keseriusan itu dibuktikan dengan membentuk Satgas NU Peduli melibatkan badan otonom NU untuk mencegah tertularnya masyarakat terutama warga Nahdliyin dari COVID-19.

“amanah dari Buya Said (KH Said Aqil Siradj), kita fokus melindungi warga termasuk warga di lingkungan pesantren dengan berupaya melakukan edukasi untuk melindungi, serta melakukan pendidikan, pelatihan, kampanye, audit kesehatan, agar warga NU berdaya untuk menegakan protokol kesehatan,” terang Ulun Nuha.

Editor: tam

reporter: antara