PANDEGLANG, Salakanews- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang kembali melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang, Rabu (17/5/2023). Mahasiswa tersebut menilai pengadaan sepeda listrik untuk RT dan RW kurang lebih sebesar Rp 38 Miliar dinilai hanya menghamburkan anggaran, padahal masih banyak kebutuhan masyarakat yang sangat krusial.
“Pengadaan sepeda listrik belum tepat sasaran, sebab masih banyak kebutuhan yang sangat mendesak seperti jalan-jalan di pelosok masih banyak yang rusak. Sehingga anggaran tersebut hanya penghamburan anggaran saja,” kata Hendri Syahadi ketua umum PMII cabang Kabupaten Pandeglang dalam orasinya.
Untuk itu, kata dia, agar pemerintah daerah membatalkan pengadaan sepeda listrik tersebut, yang anggarannya dialihkan untuk pembangunan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Anggaran yang besar tersebut kalau dibangunkan jalan itu dapat puluhan kilo meter, dan itu dapat dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.
Sebab selama ini, menurut Hendri, kita melihat masih ada masyarakat yang di tandu ketika akan berobat sebab jalan yang tidak bisa di lalui oleh kendaraan.
“Ini miris sekali, untuk berobat saja masih ada masyarakat yang di tandu ketika akan berobat. Ini membuktikan kegagalan bupati dalam mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.(Iman/land)
