Ngaji Jaman Now ala Remaja Masjid Jami’ AL-Ihya Kaduronyok

0
1204
views
Pengurus Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jami' Al-Ihya berfose seusai melaksanakan acara dialog interaktif ba'da Shalat Tarawih. (foto: Salakanews)

“Acara ini merupakan inovasi baru bagi masyarakat muda khususnya dalam meramaikan mesjid dengan cara yang lebih segar dan kekinian,”—H. Edi Kusnadi,S.Ag. Akademisi

Salakanews, Pandeglang- Ada pemandangan yang berbeda di Lingkungan Masjid Jami Al-Ihya kaduronyok, Seusai shalat Tarawih, kali ini Masjid diramaikan oleh segenap masyarakat Desa Kaduronyok dengan acara Dialog Interaktif yang membahas seputar Nuzulul Qur’an. (Selasa, 05 juni 2018).

Acara dikemas secara sederhana namun dapat mencuri perhatian masyarakat terutama pada saat dialog interaktif antara jema’ah dengan para pembicara, sehingga tak membuat warga beranjak dari tempat itu.

Kali ini panitia menghadirkan dua pembicara yaitu H.Edi Kusnadi, S.Ag yang mengupas tentang perkembangan Al-Qur’an dari masa ke masa, sementara Ust. Fathoni, S.Pdi. membahas Nuzulul Qur’an dan Moment Lailatul Qodar dibawakan secara jenaka namun memiliki makna. Mengingat kegiatan ini baru pertama dilaksanakan, sehingga membuat jama’ah yang hadir begitu antusias mengikuti acara. Akibatnya, sebagian orangtua dan para remaja berebut kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

Kepala Desa Kaduronyok Uban Subhan mengapresiasi kegiatan ini, menurutnya acara yang dikemas dalam bentuk interaktif ini perlu dikembangkan dan terus dilanjutkan ditahun berikutnya, guna menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat.

“Acara-acara seperti peringatan Nuzulul Qura’an ini memang layak untuk terus diadakan guna mencetak masyarakat yang lebih rukun dan berilmu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama  Ketua Pelaksana Dedi Ahdal Mursyid, S.H mengaku terkesan dengan acara ini, menurutnya kegiatan ini merupakan sebuah terobosan yang sangat baik untuk terus dirawat dan dikembangkan, karena dapat menumbukan sikap kritis anak-anak, khususnya remaja mesjid jami’ Al-Ihya.

“ini awal yang baik penyelenggaraan satu acara di lingkungan masyarakat Kaduronyok dikemas dalam bentuk Dialog Interaktif ala anak kampus, metode ini pula dapat melatih mental para pemuda-pemudi sekaligus memberikan berkah ilmu yang luar biasa,.”kata Dedi Ahdal Mursyid, SH.

Dedi berharap kedepan kegiatan ini dapat ditindak lanjuti dengan acara-acara lain yang seperti ini, karena menurutnya kegiatan diskusi seperti ini selain dapat melahirkan generasi yang intelek, berakhlaq islami dan bijak juga dapat menciptakan kerukunan masyarakat.

“Komunikasi rutin antara sesepuh dengan para remaja dalam diskusi dapat menumbuhkan kehidupan masyarakat yang lebih maju, karena terjadi transfer atau saling berbagi ilmu antara kaum muda, sesepuh, para santri salafi dan pelajar formal,” tandasnya.

Edi Kusnadi dipenghujung acara mengajak kepada masyarakat untuk lebih dekat dengan para Ulama, agar tidak terjerumus dengan faham-faham yang sesat hingga melahirkan disintegrasi di dalam negeri. Hal itu pula ia menyampaikan Suksesnya acara ini diharapkan dapat mencetuskan pergerakan baru para remaja untuk mengadakan diskusi rutin bersama para sesepuh di mesjid Jami’ Al-Ihya.

“Acara ini merupakan inovasi baru bagi masyarakat muda khususnya dalam meramaikan mesjid dengan cara yang lebih segar dan kekinian,” katanya.

Diketahui acara yang diselenggarakan oleh para pemuda-pemudi IRMA ini dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat, mulai dari sesepuh, pejabat desa, guru, ustadz, ibu-ibu, anak-anak, remaja baik itu para santri salafi maupun pelajar formal.

Tujuan diselenggarakannya acara ini ternyata tidak sebatas memperingati nuzulul Qur’an melainkan sebagai ajang silaturrahmi dan mengkaji ilmu bersama guna menguatkan kembali semangat dan antusiasme masyarakat dalam menimba ilmu khususnya ilmu agama yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits. Mengingat baru-baru ini ada sebagian masyarakat seringkali menerjemahkan Al-Qur’an dan hadits secara serampangan, karena tak sedikit dari mereka hanya berguru pada internet dan buku-buku tanpa memiliki guru secara nyata.

(tam)