Tangsel, salakaNews.com – Pesatnya perkembangan teknologi membuat sebagian besar umat manusi di belahan dunia tak bisa lagi membendung perubahan, tak terkecuali bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih dalam kategori sebagai negara berkembang.
Pada saat yang sama, ditengah derasnya arus informasi bak seperti Bah, yang terus mengalir deras, hingga generasi penerus bangsa nyaris hilang kendali, mereka tak dapat membedakan, mana palsafah bangsa, dan mana virus bangsa.
Kuatnya arus informasi yang tanpa batas itu bagi sebagian besar orang tua dianggap sebuah tantangan sekaligus acaman, karena jika tidak diantisipasi melalui bekal ilmu dan agama yang cukup, bukan tidak mungkin para generasi muda sebagai penerus kehidupan bangsa tanpa sadar terpedaya dan menjadi lemah.
Melihat gejala itu, Pengurus Majlis Ulama Indonesia (MUI) kota Tangsel mengelar Seminar yang bertajuk “Membangun Ketahanan Keluarga Islami Dalam Menghadapi Era Globalisasi”. Bertempat di Aula kecamatan Ciputat, (selasa 24/9).
Hadir dalam acara itu wakil walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Kepala Kemenag Abdul Rojak, dan Ketua MUI Tangsel KH. Saidih, dan peserta Seminar.
Pada kesempatan itu, Wakil Walikota Benyamin Davnie mengatakan, pentingnya ketahanan keluarga di era globalisasi merupakan suatu keniscayaan, Mengingat perubahan zaman sangat menentukan setiap individu yang tidak terpisahkan dari keluarga.
Oleh karena itu kata Benyamin, keluarga yang kuat harus dilandasai beberapa faktor, terutama ketahanan agama, ketahanan ekonomi, dan sosial.
“Jika faktor-faktor ketahanan keluarga ini ada, maka apapun perubahan zamannya keluarga akan kuat dan tidak akan goyah,” katanya.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Abdul Rojak menegaskan, salah satu tanggungjawab keluarga ialah dengan melindungi mereka (anggota keluarga) dari ancaman ekonomi dan globalisasi.
Oleh karena itu lanjut Rojak, tempat pertama bagi anak untuk mempersiapkan kehidupannya kelak ialah dengan dikenalkannya terlebih dahulu nilai-nilai keagamaan.
“Keluarga juga merupakan pusat rekreasi bagi anggota keluarga, selain sebagai tempat bersemainya kasih sayang, empati, dan kepedulian,” Kata Abdul Rojak.
Hal senada dikatakan Ketua MUI Kota Tangsel, KH. Saidih mengatakan, terdapat lima peran keluarga dalam Islam, Pertama, menanamkan ajarannya (Islam). Kedua, memberikan rasa tenang. Ketiga, menjaganya dari siksa api neraka. Keempat, menjaga kemuliaan dan wibawa manusia(melalui ahlak yang baik). Kelima, melanjutkan keturunan dan memperoleh keberkahan.
Editor: tam