Kisah Pilu Pengamen Lokal di Tanah Wisata

0
885
views
Aceng, spengamen jalanan bersama kelompoknya ia konsisten menyanyikan lagu-lagu etnik dengan suaranya yang khas mirip Darso seorang penyanyi terkenal di Jawa Barat dan bagi masyarakat Sunda. (foto: Erland/Salakanews)

Salakanews,  Pandeglang – Aceng, salah satu pengamen jalanan yang setiap hari mengais rejeki lewat tarik suaranya yang khas dengan menyanyikan lagu etnik khas sunda, lagu yang ia nyanyikan paling banyak dibawakan yaitu lagu Darso Musisi Legend asal Jawa Barat, dengan khas music angklung, dan Calung.

Pengamen asal Cigondang, kecamatan Labuan ini sering dijuluki sebagai ‘Darso Muda’ itu karena lagu yang kerap ia nyanyikan adalah lagu-lagu Darso. Perjalanannya sebagai pengamen jalanan adalah bukan kemauannya sejak kecil,  tetapi mengingat kondisi kehidupan keluarganya yang tidak memadai membuatnya Aceng terpaksa harus menerima keadaan itu, satu-satunya jalan ia menjadi pengamen jalanan.

Perjalanannya menjadi seorang pengamen diawali dari tempat satu ke tempat lainnya, hal itu ia lakukan semata- mata untuk membantu menghidupi kedua orang tuanya. Ia merasa kasihan meliat kedua orang tuanya bekerja sebagai pemungut kerompongan.

“saya mengamen untuk membatu kebutuhan hidup, kedua Orang tua saya,” ujar Aceng.

Dalam sehari ia mendapatkan uang Rp 50.000 pada hari libur dimana banyak wisatawan datang berkunjung ke lokasi wisata, khususunya di tempat objek wisata. Namun tak jarang hasil yang ia dapatkan ta seberapa hal itu karena susana sepi, terkadang dapat penghasilan hanya cukup untuk makan dirinya saja.

“kalu di hari ramai saya bisanya mendapatkan uang Rp, 50.000 , itupun saya kasih ke ibu saya Rp, 20.000 dan Rp 20,000 nya saya tabungkan,  sisa nya yang Rp, 10.000 saya pakai buat jajan saya,  kalau di hari sepi saya hanya cukup untuk makan saya saja”terangnya

Mengingat propesinya dipandang sebelah mata, tak jarang ia mendapatkan cibiran dari orang-orang, bahkan sampai mengusirnya, hal itu dianggap dapat mengganggu privasi orang. padahal tujuannya Cuma satu, yaitu sekedar mencari rizki dengan bermodalkan suaranya yang pas-pasan dengan jalan mengamen.

Di balik keceriaan Aceng saat menyanyikan lagu, banyak orang tidak tahu kehidupan aceng sesungguhnya, dengan kondisi keluarga yang  penuh kekurangan dan keterbatasan.

“Banyak sebagian orang mencemoh dan memandang saya sebelah mata,  ketika saya, mengamen ada juga orang tidak suka lalau mengusir saya,  (pergi kesana jangan ngamen disini berisik – berisik),” cerita Aceng pada Salakanews, sambil menetesakan air matanya.

Meskipun kerap dipandang sebelah mata dan dicemooh orang-orang, Aceng yang lahir pada tahun 1997 ini tidak patah semangat,  dia terus mengamen demi membahagiakan ibu dan ayahnya.

Aceng dijulukui Darso Muda oleh orang-orang karena dirinya sering menyanyikan lagu-lagu sunda, dan serung juga membawakan lagu ciptaan Darso. Tujuan aceng ketika mengamen menyangikan lagu-lagu Sunda karena dirinya merasa mencintai lagu daerah ketimbang lagu-lagu Barat.

“lagu yang saya  nyanyikan ketika mengamen,  biasanya lagu sunda saja,  karena saya cinta akan lagu daerah sendiri, dan saya punya keinginan untuk melestarikan lagu-lagu sunda,” harapnya.

Rep: Erland

Ed: tam