SalakaNews, Pandeglang – Program Pengentasan kemiskinan yang digulirkan baik dari pemerintah pusat hingga tingkat daerah ternyata belum bisa mengcover warga yang kurang mampu di Kabupaten Pandeglang. Pasalnya dari 113.344 kepala keluarga yang dikategorikan kurang mampu baru 80 ribu yang baru tercover.
Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Tati Suwagiharti usai menghadiri acara penyaluran bantuan Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) di gedung Pancasila, Selasa (4/9/2018).
“Berdasarkan Basis data terpadu, jumlah warga miskin di Pandeglang mencapai 113.344 keluarga. Nah, yang sudah tercover dari bantuan pemerintah sebanyak 72 ribu dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Jamsosratu sebanyak 8 ribu berarti total semua baru 80 ribu. Masih ada selisih 30 ribu lebih yang belum tercover dari program pemerintah,” jelasnya.
Tati mengatakan jika solusi bagi warga yang belum mendapatkan bantuan dari PKH dan Jamsosratu adalah program Kartu Berkah dari Pemkab Pandeglang. Namun, semua itu tergantung kebijakan legislatif dan Bupati agar program Kartu Berkah segera terlealisasi.
“Solusinya kita berharap tahun ini ada kegiatan pemutahiran mandiri, mudah-mudahan Kartu berkah tahun ini bisa terlealisasi untuk mengcover warga yang kurang mampu,” harapnya
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan jika Pemrov Banten akan menaikan jumlah penerima Jamsosratu menjadi 75.000 keluarga. Tahun 2018, penerima bantuan itu 29.412 keluarga atau rumah tangga sasaran (RTS) dengan anggaran yang dialokasikan Rp57,59 miliar.
“Bantuan Jamsosratu bisa dijadikan modal agar masyarakat bisa menjadi lebih mandiri, bagi yang tidak bisa mandiri bisa dijadikan biaya pendidikan anak,” tegasnya. (Azis/Red)