SalakaNews, Pandeglang– Sebanyak 140 Jamaah Haji asal Indonesia yang tercatat dalam data Kementrian Agama hingga Kamis malam (23 Agustus 2018), dinyatakan telah meninggal dunia di Tanah Suci. Namun, dari jumlah tersebut tidak tercata data jamaah yang berasal dari Kabupaten Pandeglang. Itu artinya kondisi jamaah haji berasal dari Pandeglang dipastikan dalam keadaan baik dan tidak ada yang meninggal.
Demikian yang disampaikan Kasi Haji dan Umrah Kementerian Agama kabupaten Pandeglang, Wawan Sofwan. Kata dia, kondisi jemaah haji Embarkasi Pandeglang semuanya dalam keadaan sehat, hanya saja ada dua jemaah haji kloter 34 yang saat ini sedang mengalami sakit akibat jatuh dari tempat tidur sementara satu jamaah lagi mengalami sesak nafas.
“Mengalami patah tulang saat jatuh dari tempat tidur dan satu lagi mengalami sesak nafas. Yang lainnya aman dan nyaman, tidak ada masalah,” katanya, Senin (27/8/2018).
Itulah kenapa, Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) selalu intens berkomunikasi dengan seluruh jamaah, guna menjaga keselamatan dan kesehatan para jamaah haji asal Pandeglang.
“Semua proses sudah dilewati dengan baik. Sejauh ini kami dengan petugas TPHD dan TPHI selalu berkomunikasi dan memantau kesehatan dan kegiatan jemaah. Mereka harus report setiap hari,” terangnya.
Sementara untuk pemulangan pertama jemaah embarkasi Pandeglang dijadwalkan pada tanggal 11 September. Mereka ialah Jemaah haji kloter 34 yang berjumlah 385 orang. Disusul kloter 41 pada tanggal 14 September. Dan kloter terakhir yakni 47, akan bertolak dari tanah suci pada tanggal 17 September. Adapun tahun ini, Pandeglang mengirim sebanyak 818 jemaah haji.
“Harapan saya kuota jemaah tahun depan bisa bertambah dan instansi terkait lebih meningkatkan sinergi,” terangnya.
Rep: Azis
Ed: tam