Pandeglang, Salakanews – Investasi Kabupaten Pandeglang selama tiga tahun mencapai Rp. 2.254 Miliar. Para investor yang masuk kebanyakan yang dari bidang perdagangan dan properti.
Demikian yang dikatakan Sekertaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Pandeglang, Joyce Irmawati. Ia mengaku realisasi investasi selama tahun 2016 sampai dengan 2019 mencapai Rp 2.254 milyar.
“Mayoritas investor yang masuk dalam negeri. Paling nominalnya minimal Rp 500 Juta sampai dengan Rp 5 Miliar,” Kata Joyce Irmawati saat ditemui di Pendopo Bupati Pandeglang.
Menurut Joyce, setiap tahunnya Investasi yang masuk selalu overload. Namun, pasca tsunami pada tahun 2018 lalu Investasi yang masuk ke Pandeglang mengalami penurunan.
“Memang pasca tsunami kemarin Investasi di Pandeglang mengalami penurunan, makanya kami terus meyakinkan para investor agar mau berinvestasi lagi di Pandeglang,” bebernya.
Untuk meningkatkan Investasi, Joyce meminta agar para camat maupun kepala desa agar menggali potensi disetiap daerah. Hal tersebut agar investor yang masuk dapat bertambah disetiap kecamatan dan lebih merata.
“Memang belum rata di setiap kecamatan ini menjadi perhatian, harus segera diulik potensinya,” harapnya.
Ditempat yang sama, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan jika pihaknya sudah membuat Satuan Tugas (Satgas) percepatan berusaha. Hal tersebut agar para investor dapat lebih mudah menanam modalnya di Kabupaten Pandeglang.
“Perizinan harus murah, cepat, mudah dan tidak berbelit. Kami tidak dapat mentolerasi jika ada pejabat yang menyulitkan untuk investasi,” tegas Irna.
Irna percaya jika investor akan mendatangkan kemajuan daerah, terutama penyerapan tenaga kerja. Namun Irna menyesalkan jika ada investor yang hendak berinvestasi namun mendapatkan penolakan, salah satu contohnya pembangunan pabrik air minum kemasan Mayor grup di kecamatan Cadasari beberapa tahun lalu.
Revisi Rencana Tataruang dan Rencana Wilayah (RTRW) yang diajukan Pemda Pandeglang kepada Kementerian Agraria Tataruang Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) akan segera rampung. Hal ini kata Irna, akan memperjelas wilayah yang tepat untuk berinvestasi.
“Tapi saya juga meminta kepada para investor harus bisa bekerjasama dengan kami terkait penyerapan tenaga kerja, untuk RTRW persetujuannya insya Allah diakhir tahun,” jelasnya.(Zis/red)