Kab. Tangerang- Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial oleh remaja memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan mental mereka. Meskipun Mark Zuckerberg dari Meta, perusahaan induk Facebook, menyatakan bahwa belum ada bukti kausal antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental yang buruk pada anak-anak, banyak ilmuwan sosial tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Menurut sciencenews.org, studi baru menunjukkan hubungan kausal antara penggunaan media sosial oleh remaja dan penurunan kesejahteraan atau gangguan suasana hati, terutama depresi dan kecemasan. Salah satu studi yang paling banyak dikutip melihat bagaimana Facebook memengaruhi gejala depresi dan kecemasan di kalangan siswa. Hasilnya jelas menunjukkan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan gejala depresi dan kecemasan.
“Kekhawatiran semakin meningkat karena survei menunjukkan bahwa penggunaan media sosial pada remaja usia 13 hingga 17 tahun kini hampir merata. Sebagian besar remaja menggunakan TikTok, Instagram, atau Snapchat, sementara waktu yang dihabiskan oleh remaja perempuan untuk media sosial lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki,” ujar Sujata Gupta yang dirilis pada Senin (20/03).
Studi baru-baru ini semakin menunjukkan hubungan yang kuat antara penggunaan media sosial dan masalah kesehatan mental, dan beberapa peneliti mulai memperhatikan mekanisme yang mungkin menyebabkan hubungan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup mengapa penggunaan media sosial tampaknya menyebabkan masalah kesehatan mental, mengapa efeknya berbeda-beda di beberapa kelompok, dan bagaimana manfaat media sosial dapat dibedakan dari efek negatifnya.
Dalam tulisannya, Gupta juga menyatakan bahwa beberapa peneliti menggunakan metode eksperimen alamiah atau semi-alamiah untuk memahami lebih lanjut dampak penggunaan media sosial pada remaja. Dengan demikian, mereka berharap dapat menemukan mekanisme yang mendasari hubungan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan mental dan memberikan panduan yang lebih baik bagi remaja, orang tua, dan pembuat kebijakan.