Salakanews, Tangerang – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Kosambi kabupaten Tangerang menggelar Workshop dengan tema Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan Sekolah bertempat di Aula Pendopo eks.bupati kabupaten Tangerang. Acara digelar sejak hari Rabu kemarin, dan hari ini Kamis acara berakhir digelar. 01/11/17.
Mahmudin ketua pelaksana kegiatan mengatakan, acara ini melibatkan beberapa lembaga instansi pemerintah diantaranya dari Badan Inspektorat, BPKAD, dan juga Dinas Pendidikan.
Selain itu dijelaskannya dengan terselenggaranya acara ini diharapkan dapat meningkatkan satu konsepsi pemahaman bagaimana pihak sekolah mamapu mengelola keuangan sekolah dengan cermat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“kita berupaya membangun kesamaan persepsi untuk meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan pengelolaan anggaran kebutuhan sekolah” ujarnya.
Berdasarkan Petunjuk dan teknis dari Permendikbud dan surat edaran Permendagri tentang pengelolaan keuangan sekolah harus singkron, katanya. berawal dari situlah pihaknya menyelenggarakan workshop yang diwadahi oleh PGRI cabang Kosambi, guna meningkatkan kemampuan manajerial keuangan sekolah, sesuai prinsip pengelolaan yang akuntable, transparan, efesien. Sebagaimana tercantum dalam Permendiknas no 13 tahun 2017 tentang kompetensi manajerial.
Selain itu menurut Mahmudin yang mengerti secara teknis aturan ialah Dinas pendidikan dan BPKAD, inilah yang membuat pihaknya menginisiasi melaksanakan kegiatan ini dengan menggandeng beberapa pihak terkait seperti badan Inspektorat, BPKAD dan Dinas Pendidikan daerah setempat.
Sementara yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya kecamatan Kosambi, melainkan beberapa peserta PGRI dari cabang terdekat, Seperti PGRI Cabang Teluknaga, Pakuhaji, dan PGRI Sepatan.
Ditambahkannya Beberapa persoalan yang urgent yang sering muncul di lapangan ialah terjadinya kesalahan penyusunan rancangan laporan keuangan sekolah. Ini terjadi hampir dimasing-masing sekolah. ungkapnya.
Sebagaimana yang terjadi dalam ruangan acara workshop, dalam pantauan Salakanews beberapa peserta begitu semangat dan saling mengacungkan tangan, pertanda banyaknya usulan yang dikemukakannya terkait teknis pembuatan laporan yang mereka alami.
Soleman misalnya salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini mempertanyakan pada pembicara terkait teknis yang sering terjadi, bagaimana ketika pihaknya membuat laporan keuangan pembelian buku LKS, dimana barangnya terlambat datang sementara di kwitansi dari penerbit tanggal dan bulannya berbeda. Sehingga ia khawatir itu akan menjadi polemik ketika ada pemeriksaan BPK.
Diungkapkannya pula Persoalan yang sering muncul bagaimana penyusunan Laporan buku kas sekolah, penyusunan buku Pajak dan penyusunan buku bank. Itulah penyusunan laporan itulah yang kerap merepotkannya, mengingat banyak perubahan dari setiap kebijakan baru yang dilakukan oleh pengambil keputusan.
Sementara ketua PGRI Kosambi, Romli Sahib sebelum menutup acara mengatakan jika melihat dari 29 kecamatan, Kosambi adalah yang pertama dari cabang PGRI di kabupaten Tangerang yang melaksanakan kegiatan workshop ini.
Romli berharap kegiatan semacam ini dapat ditularkan ke cabang PGRI yang lain dengan harapan sinergitas dan pemahaman dapat terwujud melalui peningkatan kompetensi ini.
“organisasi profesi yang merupakan mitra pendidikan dengan dinas pendidikan ini harus bersinergi dan bekerjasama dalam upaya peningkatan kompetensi itu sendiri” ujarnya.
Romli menambahkan di satu sisi ketika bicara kualitas pendidikan tapi kompetensi sumberdayanya tidak dibangun ini sulit dicapai sesuai yang kita harapkan.
Apa yang diaksanakan selama dua hari itu setidaknya memberikan tambahan pengetahuan bagi pihak sekolah, yaitu kepala sekolah, bendahara dan operator selaku pengelola keuangan di sekolah, mudah-mudahan bermanfaat ketika kembali ke sekolahnya masing-masing, harapnya.
Romli juga meminta komunikasi antar pihak sekolah mesti dibangun antara satu dengan yang lainnya, hal itu guna saling mengingatkan dan berbagi pengetahuan, ketika komunikasi terputus maka dipastikan silaturrahim juga akan terputus, tandasnya. (tama)