Pandeglang, salakaNews – Peristiwa longsor di Gunung Pulosari yang terjadi selasa malam (19/2) menewaskan seorang warga kampung Pamengker, desa Cilentung, kecamatan Pulosari, merupakan sebuah alarm bagi warga sekita untuk tetap waspada. selain itu warga yang tinggal di wilayah itu untuk tetap cermat dalam melihat situasi, mengingat saat ini cuaca cenderung cepat berubah.
Kusmana, Petugas Perhutani saat meninjua ke lokasi longsoran pada salakaNews mengatakan, jarak dari lokasi longsor ke permukiman warga sangat jauh dan masih dalam kategori aman, akan tetapi warga sekitar diminta tetap waspada mengingat cuaca saat ini cenderung berubah-ubah (terkadang turun hujan, tetapi sesekali panas-red) sehingga sangat sulit untuk diprediksi.
Selain itu kata Kusmana jika dilihat dari area yang terkena dampak longsoran kurang lebih memiliki tinggi 100 meter dan lebar 5 lima meter, dari lokasi lonsor ke pemukiman warga jaraknya sangat berjauhan.
“Untuk tinggi longsoran diperkirakan 100 Meter dan lebar 5 meter, kepemukiman warga sangatlah jauh dari kejadian longsor,” kata Kusmana.
Kusmana berharap semoga tidak terjadi longsor susulan, meski begitu warga setempat diminta tetap waspada. Karena cuaca saat itu tak bisa diprediksi.
“Semoga saja tidak terjadi longsor sususlan, akan tetapi warga yang sering ke gunung tetap harus waspada mengingat saat ini cuaca tidak memungkinkan,” tandasnya.
hal senada dikatakan oleh Endan Damkar Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Pandeglang, pihaknya meminta kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas berkebun yang lokasinya berada di lereng gunung Pulosari. hal itu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
” yang terbaik bagi kita ialah untuk tetap waspada dalam menghadapi cuaca yang kurang menentu ini,” kata Endan.
Diketahui, peristiwa longsor yang memakan korban jiwa bernama Ahda (70) warga kampung Pamengker, desa Cilentung, kecamatan Pulosari membuat warga desa Cilentung berjibaku mencari korban. Pencarian dilakukan pada malam hari mengingat hujan sejak siang hingga sore hari turun begitu deras.
Juhdi Kepal Desa Cilentung pada SALAKANEWS.com mengatakan, proses evakuasi korban yang tertimbun tanah sekira pukul 22.00 WIB, proses evakuasi dilakukan bersama masyarakat, dan anggota polsek Pulosari. Jasad korban kemudian dapat diangkat dari timbunan tanah dan langsung dibawa ke Rumah Duka di Kp.Pamengker Rt/Rw.002/003 Ds.Cilentung Kec.Pulosari Kab.Pandeglang.
“kita berangkat Evakusi setelah bada Isa sekitar jam 20:00, setelah mendapatkan infornasi dari salah seorang warga setempat, korbah berhasil di temukan sekitar pukul 22:00 Wib,” ujar Juhdi.
Juhdi berharap kepada pihak terkait, dalam hal ini petugas Perhutani untuk sering mengontrol kondisi Gunung Pulosari dan hasil dari pengecekan itu dapat dikabarkan ke warga yang tinggal di wilayah setempat, hal itu untuk mempermudah warga dalam mendapatkan informasi terkait kondisi gunung selama ini.
“Saya harapakn kepada petugas (Perhutani red) agar sering mengecek kondisi keadan gunung pulosari, karena ini adalah wilayahnya,” kata Juhdi.
Sementara Camat Pulosari Ace Jarnuji dengan sigap menyikapi kondisi warga yang ada di wilayahnya, saat kejadian Ace bersama petugas kecamatan lainnya turun langsung ke rumah korban, dan menyampaikan belasungkawa.
“Iya semalam saya langsung menjenguk kepada keluarga korban, bahwa benar korban meninggal dunia karena tertimbun tanah longsoran, semoga untuk keluarga korban agar bisa diberikan ketabhan dan kesabaran, dan alamaruh bisa diterima amal ibadahnya” Pungkasnya.
Rep: Land
Ed: Tam