DPD PAN Ingin Menjadi Partai Pertama Yang Usung Balon Bupati di Pilkada Pandeglang

0
140
views

Pandeglang, Salakanews – Dewan Perwakilan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Pandeglang tampaknya berharap besar menjadi partai pertama yang dapat mengusung salah satu bakal Calon Bupati Pandeglang di Pilkada serentak pada tahun 2020 mendatang.

Demikian yang disampaikan Ketua DPD PAN Pandeglang, Hadi Mawardi saat dihubungi melalui telepon seluler. Ia mengaku jika pihaknya berharap besar terhadap keputusan DPP PAN untuk segera memberikan surat rekomendasi dukungan kepada Bakal calon Bupati Pandeglang.

“Sebetulnya kami ingin jadi partai yang pertama mengusung kandidat Pilkada Pandeglang namun mekanismenya harus tetap berjalan,” katanya Selasa (1/10/2019).

Adapun rumor para kader PAN yang ingin mengusung petahana, Hadi tidak dapat menampiknya. Namun, secara formal partai yang dipimpinnya belum melakukan mekanisme secara formal.

“Memang iya sebagian kader banyak yang menyampaikan hal-hal seperti itu namun formalnya belum dilakukan, DPD juga belum melakukan apa-apa terkait hal itu. Artinya belum ada sikap terkait siapa yang akan diusung dalam Pilkada 2020,” bebernya

Hadi menjelaskan, pembahasan perihal Pilkada Pandeglang baru akan dibahas dengan DPP pada tanggal 5 Oktober esok.

“Rencananya memang tanggal 5 kami akan bertemu dengan DPP membicarakan soal Pilkada Pandeglang. Namun sampai hari ini belum bisa kasih statement. Masih ada proses yang harus kita lalui oleh DPD PAN Pandeglang,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengapresiasi keinginan partai yang lahir di akhir masa Orde Baru itu. Namun, Irna tidak ingin berkomentar banyak jika Surat Keputusan (SK) soal rekomendasi itu belum diterimanya.

“Itu mungkin suara hati nurani partai. Saya apresiasi sekali dan memberi penghargaan setinggi-tingginya. Tapi kalau SK belum di tangan, saya belum bisa bicara lebih banyak khawatir dinamaka politik politik berubah,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Irna menagih komitmen PAN bila konsisten mendukungnya dalam kontestasi Pilkada 2020. Irna mengaku akan mengikuti mekanisme yang diberlakukan PAN, termasuk jika akhirnya akan membuka penjaringan bakal calon.

“Mudah-mudahan komitmennya juga konsisten untuk bisa mengusung saya pada 2020. Saya akan tetap mengikuti mekanisme penjaringan. Namun kalau di PAN saya tidak tahu apakah sifatnya internal atau eksternal,” imbuhnya

Menurut Irna, selagi rekomendasi dari PAN belum sah, ia memastikan akan tetap menjajaki komunikasi dengan partai politik lain. Terlebih saat ini dirinya pun masih meminta dukungan dan restu dari semua partai.

“Intinya saya minta dukungan dan restu dari semua partai ke depan berapa parpol saya belum bisa sampaikan sekarang mudah-mudahan nanti di pertengahan Oktober sambil melihat nanti dinamikanya seperti apa. Karena masih banyak partai yang belum membuka penjaringan, saat ini baru Nasdem dan PDIP,” tutupnya. (Zis/red)