Pandeglang, SalakaNews – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pandeglang masih kesulitan untuk menarik Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sejumlah pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Kepala Disperindag Pandeglang, Andi Kusnardi mengatakan jika target PAD pada tahun 2019 mencapai 1,9 Miliar, akan tetapi dari bulan Januari sampai Agustus 2019 baru tercapai 48 persen. Hal itu dikarenakan, masih ada beberapa pasar yang belum melakukan MOU penarikan PAD dengan Disperindag.
“PAD kita total 1,9 Miliar saat ini baru mencapai 48 persen. Memang belum maksimal karena ada beberapa MOU seperti pasar Menes, yang belum di serahkan PAD ke kami,” ujar Andi saat ditemui di Gedung Juang, Rabu (28/08/2019).
Lanjut Andi, belum optimalnya penarikan PAD dari 17 Pasar di Pandeglang ini dikarenakan masih ada beberapa pasar yang fasilitasnya rusak, seperti Pasar Pandeglang, Picung, Panimbang, dan Saketi.
“Menurut saya, pemerintah daerah ini jangan hanya memungut retribusi PAD saja, kita juga harus memberikan pelayanan kepada mereka, karena memang fasilitas di pasar pasar ini banyak yang rusak seperti roling dor, toilet. Nah ini harus kita benahi dengan anggaran kita, supaya potensi PAD bisa maksimal,” terangnya.
Ia juga mengakui sudah menganggarkan anggaran perbaikan pasar melalui APBD Perubahan tahun 2019, sebesar Rp350 juta untuk perbaikan empat pasar tersebut dan optimis PAD sebesar itu bakal tercapai.
“Perubahan akan kita perbaiki, total anggaran ada Rp350 juta lumayam untuk perbaikan beberapa kios dan toilet di empat pasar. Apabila ada tambahan lain, di 17 pasar insya allah PAD kita akan tercapai,” pungkasnya.(ZIS/red)