Cegah Demo Meluas, Ormas Kepemudaan di Papua Minta Warga Menahan Diri

0
146
views
sejumlah Ormas kepemudaan di Papua sepakat semua elemen masyarakat untuk menahan diri, menjaga persatuan dan kesatuan (foto: iNews/sindonews)

JAYAPURA – Meluasnya aksi massa di Papua hingga menyebabkan rusaknya beberapa pasilitas negara seperti gedung DPRD Papua, dan pasilitas lainnya, sejulmlah organisasi kepemudaan di Provinsi Papua meminta semua warga tenang dan menahan diri.

Hal itu disampaikan pengurus wilayah GP Ansor Papua, Amir Mahmud Madubun; pengurus DPD Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (Gamki) Papua, Yopie Rumhadi; pengurus DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Papua, Irji Matdoan; dan pengurus Pemuda Katolik Komda Papua, Alfonsa Jumkon W.

Mereka meminta sekaligus mengajak masyarakat Papua untuk mempercayakan sepenuhnya terkait pengungkapan kasus persekusi kepada pihak kepolisian.

“Sebagai organisasi kepemudaan di Papua mengutuk tindakan oknum persekusi di Surabaya dan Malang, ini adalah ulah oknum. Kami meminta kepada aparat untuk segera menyelesaikan persoalan yang terjadi. Penegakan hukum penting untuk memberi rasa keadilan. Kami imbau publik Papua menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum,” kata Amir, Selasa (20/8/2019).

Amir bersama elemen ormas pemuda lainnya meminta kepada semua pihak khususnya masyarakat Papua jangan mudah diadudomba, akan tetapi terus mempererat persaudaraan sesama anak bangsa, serta berupaya terus menghindari dari timbulnya konflik horizontal yang lebih besar.

“Semua kiranya bisa menahan diri untuk kita sama- sama menyelesaikan dengan baik, dan tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar. Papua adalah tanah damai dan diberkati Tuhan,” ucapnya seperti yang dilansir sindonews.com (20/08/19).

Situasi di kota Jayapura dan sekitarnya pada Selasa (20/8/2019) terpantau mulai kondusif. Aktivias para pekerja di beberapa pasilitas umum mulai berangsur normal, di sejumlah tempat seperti perkantoran, pendidikan, kesehatan, serta transaksi jual beli di pasar tradisional maupun modern telah berjalan seperti sediakala.

Editor: tam