Berburu Takjil Buka Puasa di Kota Wisata Pandeglang

0
637
views
para penjaja kue khas daerah yaitu kue Apem Putih di daerah Cimanuk, kab. Pandeglang, Banten. kue ini hanya ditemukan pada bulan Ramadhan. (foto: erland/Salakanews)

Salakanews, Pandeglang – Buka puasa dengan makanan khas masakan daerah selalu kita temui di beberapa tempat yang ada di hampir seluruh penjuru nusantara, hal itu menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memang kaya akan masakan dan citarasa. Seperti yang SalakaNews jumpai di kabupaten Pandeglang, banyak sekali makanan khas di daerah ini, di Cimanuk misalnya, di daerah ini memiliki kekhusussan dalam membuat kue, salah satunya kue Apem Putih yang dijual hanya pada waktu tertentu saja, bulan ramadhan kali ini akan kita jumpai di jalan-jalan, khususnya di jalan batu bantar yang berdekatan dengan UPT Pendidikan dan kecamatan Cimanuk. Terlihat banyak sekali warga yang menjajakan kue ini di pinggir jalan.

Pembuatan kue ini nampaknya hanya ada di satu tempat, meski di tempat lain ada sebagian warganya yang memasak kue serupa, tetapi tidak sebanyak produksi di satu tempat yakni di Kampung Kadubungbang, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanauk. Kab. Pandeglang.

kue Apem Putih Khas Kadubungbang, Cimanuk, Pandeglang, Banten, kue ini hanya diproduksi pada waktu tertentu seperti bulan Ramadhan dan bulan lainnya. (Foto: Erland/Salakanews)

Apem Putih nampaknya telah menjadi salah satu kue khas milik masyrakat kecamatan Cimanuk. Kue ini banyak di buru oleh pencinta kuliner,  apalagi saat bulan Ramadhan seperti ini,  Apem putih kue khas Kadu Bungbang yang sudah tersohor, citarasanya  yang tidak diragukan lagi.

Pada saat kita ingin mencicipi kue ini harus dipadukan dengan gula merah yang sudah dicairkan, masyarakat Kadu Bungbang menyebutnya dengan nama Kinca alias gula merah yang sudah di cairkan.

Salakanews ketika berkunjung ke tempat salah satu pembuatan kue Apem Putih di Kadubungbang, di kampung ini sebagian besar masyrakatnya bekerja sama dalam membuat kue Apem Putih, Ibu Ucah misalnya salah satu warga Kadubungbang ketika menceritakan perjalannnya dalam membuat kue Apem Putih dimulai sejak tahun 1970-an, hingga saat ini bu Ucah masih menggeluti usaha tersebut.

Peminat Kue Apem Putih tak terhiitung jumlahnya, meski diproduksi hanya pada waktu tertentu, teapi hal itu tak mengurangi daya beli masyarakat sekitar, setiap harinya banyak pembeli berbondong-bondong mendatangi rumah Ibu ucah. Bagi pembeli yang datang dari luar Kecamatan Cimanuk, biasanya harus memesan terlebih dahulu, mengingat begitu banyaknya peminat yang datang untuk membeli kue tersebut.

“saya mulai membuka usaha ini dari tahun 1970an sampai saat ini saya masih berprofesi sebagi penjual kue apem, untuk peminat kue apem alhamdulilah sangatlah banyak, bukan hanya dari Kecamatan Cimanuk saja bahkan dari Kecamtan lain pun banyak yang memesan” terang bu Ucah.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika ada pembeli dari jauh harus memsan terlebih dahulu agar bisa kebagian, katanya dengan wajah sumringah.

Dalam memproduksi adonan kue Apem Putih ini Ibu Ucah menghabiskan beras sebanyak dua sampai tiga karung beras dengan ukuran besar. Bahkan sampai 8 karung beras tiap harinya. Hal ini tentu saja dapat mendatangkan pundi-pundi keuntungan yang sangat berlimpah nan penuh berkah, berkat datangnya bulan Ramadhan.

“biasanya saya membuat adonan kue Apem, menghabiskan dua sampai tiga karung beras, alhamdulilah dengan datangnya bulan suci Ramadhan ini kami bisa mengahabiskan delapn karung beras per-harinya,” terang Bu Ucah kepada reporter SalakaNews (21/05/18).

Endang bersama rekan kerjanya sebagai pembeli setia kue Apem Putih khas Cimanuk.
(foto: Erland/Salakanews)

Sementara Akhmad Sutisna, salah satu pembeli asal Kampung  Kadu Gajah, kecamatan Cikedal menuturkan hampir setiap sore ia membeli kue khas Kadu Bungbang itu, meski terkadang harus mengantri ia tetap setia menunggu, hanya untuk mendapatkan kue tersebut (Apem putih).

Selepas pulang kerja Sutisna menyempatakn waktu mampir sebentar ke tempat Ibu Ucah  untuk membeli kue Apem khas Kadu Bungbang itu. “meskipun jauh saya rela mengantri demi kue yang menjadi favorit saya ini, selepas pulang kerja saya sempatkan waktu pergi ke sini ( Rumha ibu Ucah sang penjual kue apem putih) “ungkapnya

Senada dikatakan Afud yang juga penggemar kue Apem Putih, setiap sore ia berangkat dari rumahnya Sekira pukul 16:30 WIB, Sambil ngebuburit menunggu beduk magrib, saat berbuka puasa tanpa ada Kue Apem Putih sarasa ada yang kurang baginya.

“saya bisa dikatan penggemar kue apem putih,  bagi saya kalu tidak ada kue apem putih serasa kurang saat berbuka puasa” ujarnya.

Kue Apem Putih Khas Cimanuk, lain lagi dengan kue khas Menes sebuah kota kecil yang tidak jauh dari pusat Pemerintahan kabupaten Pandeglang. jika kita berkunjung ke menes dan Cikedal di beberapa titik lokasi akan dijumpai kue ini. tetapi orang-orang lebih mengenal kue Balok ini adanya di kota Menes, mengingat tempatnya di pinggir jalan juga mudah didapatkan. Begitu juga di kecamatan Cikedal tepatnya di Babakan akan dijumpai makanan khas serupa yaitu kue Balok,  barangkali nama kue ini masih asing di telinga pembaca.

Kue ini berbahan dasar dari singkong yang sudah dikukus dan diracik sedemikian rupa kemudian dipadukan dengan goreng bawang secukupnya ditambah minyak goreng sedikit dan bumbu ampas dari kelapa yang sudah dimasak, warga sekitar menyebutnya dengan sarundeng, penasaran dengan kue ini? anda bisa datang ke Ciputri, Kadu Logak menes, tempatnya persis di pinggir jalan raya.

Rep: Erland

Ed: Tam