Atal S.Depari Pimpin PWI Periode 2018-2023

0
177
views

Solo, Salakanews- Kongres Pemilihan Ketua Umum XXIV PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat yang diselenggarakan di Kota Solo menghasilkan ketua umum yang baru untuk memimpin organisasi wartawan tertua di Indonesia priode 2018-2023. Ketua umum terpilih yakni Atal S. Depari, yang mengungguli calon lainnya yaitu Hendri CH Bangun.

Atal sapaan Atal S Depari memperoleh suara terbanyak yakni 38 suara mengalahkan atas Hendri yaitu mendapatkan 35 suara dari 73 suara yang sah.

Dalam sambutannya Atal mengatakan rasa terimakasih yang tak terhingga pada para wartawan senior yang telah membimbingnya selama ini di PWI, karena menurutnya tanpa bimbingan mereka (para senior) Atal bukan siapa-siapa, dan tidak akan berhasil duduk menjadi ketua Umum yang saat ini baru  diraihnya.

“Terima kasih atas dukungan para senior, saya belum siap menyampaikan apa-apa” kata Atas seusai terpilih menjadi ketua umum PWI di ballroom The Sunan hotel, Solo, Jawa Tentang. (29/9/18).

Ia berharap untuk meneruskan roda organisasi ke depan diperlukan kebersamaan dan persatuan yang kuat, karena itu modal dasar dalam menjalankan sebuah organisasi yang kuat.

“Jadi pada misi dan visi tadi yang saya paparkan, diharapkan dapat diwujudkan oleh kita bersama, hal itu guna terciptanya sebuah harapan yang diamanahkan sehingga bisa dilaksanakan”. Katanya.

Kongres ini digelar selama tiga hari dimulai dari hari jumat hingga sabtu (28-29 September 2018). Dengan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan pentingnya peran media dalam mengawal demokrasi, terlebih di era milenial saat ini, media punya tanggung jawab dalam mendorong masyarakat untuk dapat berpartisispasi dalam membangun bangsa.

kritik yang disuarakan oleh media kata Jokowi adalah sesuatu yang wajar, karena dengan kritik pemerintah akan bisa memperbaiki dan membenahi kekuarangan yang ada. namun demikian kritik juga harus dibedakan, mana kritik yang membangun mana kritik yang sifatnya provokasi, bahkan mengarah pada fitnah.

“perlu saya tegaskan bahwa kritik berbeda dengan fitnah, kritik berbeda dengan provokasi, kritik juga bukan mencari-cari kesalahan, dan kritik bukan nyinyir” tandasnya.

selain itu kata Jokowi,kebebasan pers merupakan hal yang utama, yang perlu dijaga dan dirawat dalam kebebasan demokrasi. Pers juga harus dilindungi ketika dalam semangat menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“karena itu jangan ada yang menghalangi media dalam menjalankan kerja jurnalistiknya” tegasnya.

(red)