Pandeglang, Salakanews – Angka perceraian di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Pandeglang relatif tinggi terutama dikalangan guru.
Demikian yang disampaikan Inspektur Inspektorat Pandeglang Olis Solihin. Ia mengaku jika selama tahun 2018 saja pihaknya menerima ajuan gugatan cerai dari kalangan guru mencapai 40 laporan. Namun, dari semua laporan tersebut Olis tidak memberikan rekomendasi lantaran alasannya tidak masuk akal.
“Kalau ada bukti pisum kekerasan, kami akan beri rekomendasi. Tapi kalau alasannya cuma tidak ada kecocokan lagi, kami berusaha untuk merujuknya kembali,” kata Olis saat ditemui di gedung inspektorat, Rabu (11/9/2019).
Adapun yang mengajukan gugatan, Olis mengaku kebanyakan dari kalangan perempuan yang berstatus guru. Hal tersebut dikarenakan karena banyaknya beberapa faktor, salahsatunya ekonomi.
“Rata-rata lebih ke faktor ekonomi, misalkan istrinya sudah memiliki gajih lebih tinggi dan suaminya kerjaannya gitu-gitu aja,” jelas mantan kepala Dindikbud Pandeglang.
Olis menuturkan jika laporan tersebut saat diberikan rekomendasi tidak ada sanksi apapun terhadap para ASN. Namun, rekomendasi tersebut merupakan penghantar untuk dilakukannya sidang di Pengadilan Agama.
“Prosesnya itu di pengadilan, tidak ada sanksi apapun dari pihak pemerintah,” tutupnya. (Zis/Red)
