2 Tahun Tinggal di Kandang Kambing, Mak Sari Menderita Penyakit Gatal.

0
1516
views
Saat Mak Sari memegang tulisan yang isinya "titip salam untuk Ibu Bupati Lebak dari Mak Sari di Malingping untuk memberikan bantuan tempat tinggal yang layak", (dok. Encep Suhendi

Salakanews, Lebak – Mak Sari (80), seorang Nenek Tua sebatangkara asal Kampung Pasir Awi RT 02/01 Desa Sanghiang Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, sudah 2 tahun lamanya tinggal di bekas Kandang Kambing dengan dipenuhi bakteri yang diduga berasal dari kotoran Kambing, Rabu 06 Desember 2017.

Mak Sari mengaku dahulu sebelum tinggal di Kandang Kambing, dia tinggal di rumah yang layak, namun rumahnya ambruk dan roboh.

BACA JUGA :    Viral, Seorang Nenek Tua di Lebak Tinggal di Kandang Kambing.

“Emak didie tos dua tahun, kapungkurmah emak geh gaduh rompok cuma tos rubuh, emak gaduh dua anak, nu hiji mah lalaki cicingna di Jawa, tos lila can uih ja seer hutang ngupingmah, lah sep, susah meren anak emak geh, tapi nu awewe aya didie sami susah didiegeh sep“.

“Emak disini sudah dua tahun, dulu emak punya rumah tapi sudah roboh, emak punya dua anak,  satu lelaki tinggalnya di jawa, sudah lama tidak pulang karena emak mendengar banyak hutang, karena faktor ekonomi yang minim, tapi yang perempuan ada disini sama ekonominya minim”, paparnya.

lanjut Mak Sari. “Emak geh didie sanes ku betah, nya ateul, namina urut kurung embe sep,  tos dua tahun emak araratel ieu la belang awak geh, ku susah sep, tos kolot sep kasab te bisa pan emak mah, paling emamgeh pamere Mak Ecot eta adi emak”.

“Emak juga disini bukan karena betah, mana gatal, namanya bekas kandang kambing, sudah dua tahun emak gatal-gatal, bekasnya ini putih-putih, karena tidak ada pemasukan ekonomi, kerja gak bisa kan, makan juga paling dikasih Mak Ecot”, ungkap Mak Sari.

Saat awak media menyinggung soal kenyamanan, didirinya mengaku dimusim hujan ini  pasti terkena saweran air dari luar karena tidak ada penghalang / dinding.

“Atuh kasaweran sep, eta pan bolong bolong. Harapan emak atuh palay te kasaweran sareng ieu panyakit aratel gera cager”.

“Iya kena sawer, itu kan bolong-bolong, harapan emak enggak kena sawer hujan dan penyakit gatal-gatal ini cepat sembuh”, tambah Mak Sari.

Sementara Adiknya, Mak Ecot (68), memaparkan soal penyakit yang diderita Mak Sari diakibatkan oleh bakteri yang ada di Kandang.

“Eta kan kapungkur urut Kandang Kambing anu anak emak ceng, eta semenjak pindah bae aratel geh, tos aya dua tahunan”.

“Dulu kan itu bekas Kandang Kambing anak Emak, itu semenjak pindah saja gatal-gatal juga, sudah ada dua tahun”, kata Mak Ecot adik Mak Sari.

lanjut Mak Ecot, “Entos ku emakgeh piwarang di rompok emak bae, meren ngaran nempo emak geh susah sami manehna milih didie,  lain ku te khawatir, emak geh cerik hate mah”.

“Sudah sama emak disuruh tinggal di rumah emak saja, mungkin namanya melihat emak juga faktor ekonominya minim jadi Mak Sari milih di situ, bukan tidak khawatir, hati emak juga menangis”, seraya diucapkan dengan kesedihan terhadap nasib kakanya Mak Sari.

Sekretaris Desa Sanghiang Sarnawi, pihaknya membenarkan penyakit yang diderita oleh Mak Sari.

“Iya betul, karena Mak Sari disana sudah 2 tahun dan pengajuan bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Desa kami sudah dari tahun 2013, namun sampai sekarang belum di Acc“, kata Sekdes saat dimintai keterangan awak media Salakanews.

Penulis : Encep Suhendi.