Di tengah meningkatnya ancaman siber dan kompleksitas pengelolaan data di era digital, keamanan jaringan serta perlindungan informasi menjadi kebutuhan mendesak, khususnya di sektor-sektor strategis seperti pangan. Kebocoran data atau serangan siber bukan hanya mengganggu operasional, tetapi juga dapat memengaruhi ketahanan pangan nasional. Menyadari urgensi tersebut, Universitas Mercu Buana (UMB) melalui Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) menawarkan analisis pendekatan strategis kepada Pusat Data dan Informasi Pangan di Badan Pangan Nasional untuk memperkuat sistem keamanan digital yang adaptif dan berkelanjutan.
Langkah tersebut diwujudkan dalam kegiatan bertajuk “Pengenalan Dasar Keamanan Siber untuk Mengelola Risiko Digital pada Pusat Data dan Informasi Pangan” yang digelar pada Kamis (12/6) di Jakarta. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pangan Nasional dan Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana (Fasilkom–UMB), yang berfokus pada peningkatan kesadaran serta kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam tata kelola keamanan digital.
Ketua tim kegiatan, Misni, S.Kom., M.Kom., yang juga dosen Fasilkom–UMB, menjelaskan bahwa pendekatan yang diterapkan mencakup integrasi teknologi seperti firewall, sistem enkripsi, dan deteksi dini terhadap potensi risiko digital. Selain itu, pelatihan dasar bagi staf diselenggarakan untuk membentuk budaya kerja yang lebih tanggap terhadap isu-isu keamanan informasi.
“Keamanan data dan informasi pangan merupakan bagian dari pelayanan publik yang berkelanjutan. Kesadaran terhadap praktik penggunaan teknologi yang aman menjadi kunci penting dalam mendukung sistem yang terpercaya,” ujar Misni.
Sejumlah dosen dan mahasiswa dari Fasilkom–UMB juga dilibatkan dalam kegiatan ini, yang berperan dalam penyusunan kebijakan teknis, serta mahasiswa, yang mendampingi dari sisi pelatihan pengenalan sistem perlindungan data.
Kepala Pusat Data dan Informasi (KAPUSDATIN) Badan Pangan Nasional, Bapak Dr. Kelik Budiana, S.Si., M.Kom., menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan upaya transformasi digital nasional yang menempatkan keamanan informasi sebagai salah satu pilar utama.
“Kolaborasi ini kami pandang sebagai langkah strategis dalam mendukung sistem informasi yang lebih siap, aman, dan adaptif. Harapannya, pendekatan semacam ini dapat menjadi referensi bagi lembaga-lembaga publik lainnya,” ujar Kelik.
Kegiatan ini menandai komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan digital nasional melalui sinergi antara teknologi, regulasi, dan peningkatan literasi digital di sektor strategis.