Kab. TANGERANG, salakaNews.com – Ulama kharismatik dari Banten, Abuya KH Uci Turtusi tutup usia pada Selasa, (6/4/2021). KH Uci Turtusi bin KH Dimyati mengehembuskan napas terakhirnya ba’da Subuh, sekira pukul 05.30 WIB di kediamannya, di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqlaliyyah Kampung Cilongok, Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, Selasa (6/4/2021).
Kabar duka tersebut kemudian menyebar, tak berapa lama kawasan Ponpes tersebut mulai dipadati ribuan jamaah yang datang dari berbagai tempat.
Kabar duka meninggalnya Ulama kharismatik tersebut membuat masyarakat sekitar dan jamaah kaget sekaligus sedih, karena saat ini untuk mencari guru dan panutan mulai sulit, mengingat para ulama yang mumpuni akan keilmuan dan ketawadhuannya jarang sekali ditemukan.
Hal itu dirasakan salah satu jamaah pengajian Abuya KH Uci, Zul Karna. Pria paruh baya yang mengikuti pengajian di Majelis Ta’lim Al-Istiqlaliyyah ini mengaku kaget dan merasa kehilangan atas wafatnya sosok Ulama kharismatik yang menjadi panutan umat.
“Kaget saya, begitu dapat informasi ini, saya langsung datang meskipun susah masuk akibat jamaah takziahnya banyak,” ucap Zul Karna.
Meski begitu, Zul menyadari bahwa kematian dan kehidupan hanyalah milik ALloh SWT.
“Pastinya saya pribadi merasa kehilangan, namun perlu kita sadari bahwa segala sesuatu itu sudah menjadi kehendak yang mahakuasa,” ucapnya sedih.
Sementara suasana duka makin terasa menyelimuti jamaah, saat mentari mulai terik. Ribuan orang dari berbagai pelosok mulai berdatangan memadati lokasi ponpes Al-Istiqlalilah.
Jalanan mulai macet, lapangan luas di dekat lokasi yang mulainya lengang perlahan mulai penuh oleh kendaraan Jemaah yang terparkir.
Kerabat dekat guru besar Abuya Uci Turtusi, H Agung Permana mengatakan, lokasi pemakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir Abuya Uci Turtusi di dekat pemakaman orang tuanya yakni, Abuya Dimyati di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqlaliyyah.
“Abah di makamkan dideket Masjid yang baru, dekat makam Abuya Dimyathi,” ungkap H. Agung Permana kepada wartawan.
Sementara jamaah asal Solear Zul Karnain yang hendak bertakziah mengakui bahwa mendengar informasi meninggalnya sosok Ulama kharismatik itu, dirinya bersama rekan rekan lainnya mengaku kesulitan untuk masuk mendekati lokasi pemakaman.
“Macet, jamaah pada datang darimana mana ini, mau kedalam lokasi pemakaman belum bisa masuk ini, informasinya akan di makamkan pada jam 2 siang, semoga saya bisa masuk melihat langsung proses pemakamannya,” ujar Zul Karnain.
Pantauan di lokasi, beberapa Ulama di wilayah Banten pun berdatangan, diantaranya Abuya KH Ahmad Qurtubi Zaelani, pimpinan Ponpes Al Futuhiyah Lebak Banten, KH Abuya Muhtadi dari Cidahu, Cadasari Pandeglang, serta banyak para ulama lainnya yang turut hadir untuk melaksanakan sholat jenazah serta mendoakan untuk almarhum Abuya Uci Turtusi.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang turut hadir dilokasi mengatakan, bila informasi terakhir dikabarkan beliau mengalami sesak nafas selepas solat subuh.
“Kalau kondisi pastinya beliau saya belum tahu, tapi memang informasi yang saya terima, bila beliau mengalami sesak nafas selepas solat subuh,” katanya.
Zaki mengaku kaget atas kabar duka tersebut. Hal ini lantaran minggu lalu, dirinya masih sempat bertemu dengan Abuya Uci.
“Cukup terkejut, karena terakhir ketemu kondisi masih sehat, kemungkinan bila dengan gejala yang disebutkan tadi itu, beliau mengalami serangan jantung,” ujarnya seperti dikutif kabar6.com.
Bupati Zaki juga mengimbau, agar masyarakat sebaiknya tidak kelokasi pemakaman atau pesantren, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
KH. Uci Turtusi merupakan seorang Ulama yang dikenal luas masyarakat di Banten dan Pulau Jawa, Ia adalah Pengasuh sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Ta’lim Al-Istiqlaliyyah yang berada di wilayah Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Pasar Kemis, Tangerang, Banten.
Bila dirunut dari siilsilahnya Abuya Uci (KH Uci Turtusi) merupakan keturunan dari Sulthan Hasanudin Banten dan salah satu Wali sanga (wali Sembilan) hingga bernasab ke Nabi Muhammad SAW. Meski begitu redaksi slakaNews masih berupaya menkonfirmasi pada keluarga besar KH Uci, terkait data dan silsilah tersebut.
Berikut silsilah KH Uci Turtusi;
(KH. Uci Turtusi bin KH Ahmad Damyati bin KH Romly bin KH Cherun bin Raden Cimang bin Datasyaen bin Tumenggung Kamil Wulung Cilik biin Pangerang Surya Bazra (PS Ningrat) bin Pangerang Yuda Negara (P Raja) bin Maulana Syarif Hidayatullah bin Raja Umatuddi Abdullah bin Ali Nuruddin bin Maulana Jamaluddin Akbar bin Sayid Ahmad Seikh DJalal bin Abdullah Umatuhon bin Amir Abdullah bin Sayid Alwi III bin Sayid Muhammad Sayid Murobit bin Imam Sayid Ali Choli Posin bin Imam Sayid Alwi II bin Imam Sayid Muhammad bin Imam Sayid Alwi I bin Imam Ubaedillah bin Imam Ahmad ALmuhajirillah bin Imam Isya Annakib bin Imam Muhammad Annakib bin Imam Ali Al Aridy bin Imam Jafar Asohodik bin Imam Muhammad Bakir bin AL Imam Ali Zaenuddin bin Sayidina Husein binti Siti Fatimah bin Nabi Muhammad SAW).
- Nabi Muhammad SAW.
- binti Siti Fatimah
- Sayidina Husein
- AL Imam Ali Zaenuddin
- Imam Muhammad Bakir
- Imam Jafar Asohodik
- Imam Ali Al-Aridy
- Imam Muhammad Annakib
- Imam Isya Annakib
- Imam Ahmad ALmuhajirillah
- Imam Ubaedillah
- Imam Sayid Alwi I
- Imam Sayid Muhammad
- Imam Sayid Alwi II
- Imam Sayid Ali Choli Posin
- Sayid Muhammad Sayid Murobit
- Sayid Alwi III
- Amir Abdullah
- Abdullah Umatuhon
- Sayid Ahmad Seikh DJalal
- Maulana Jamaluddin Akbar
- Ali Nuruddin
- Raja Umatuddi Abdullah
- Maulana Syarif Hidayatullah
- Pangerang Yuda Negara (P Raja)
- Pangerang Surya Bazra (PS Ningrat)
- Tumenggung Kamil Wulung Cilik
- Datasyaen
- Raden Cimang
- KH Romly bin KH Cherun
- KH Ahmad Damyati
- Uci Turtusi
(red)