Pandeglang,SalakaNews – Gempa! Gempa! Gempa! Seruan dari ratusan siswa dan guru di tengah suasana belajar di sekolah Mathla’ul Anwar Pusat Menes, Jumat (30/8/2019).
Mereka berlarian ketakutan sambil menutup kepala dengan buku, tas atau benda-benda seadanya menuju ke titik kumpul di lapangan. Ada pula yang berlindung di bawah kursi dan meja.
Begitulah gambaran simulasi bencana yang diadakan sekolah pusat Mathla’ul Anwar Pusat Menes. Simulasi yang diikuti oleh sedikitnya 150 perwakilan siswa SMA, Mts dan MA Mathla’ul Anwar yang bertujuan meningkatkan kesigapan sekolah dalam menghadapi bencana.
Dalam simulasi tersebut, para peserta dilatih cara mengantisipasi bencana dengan benar oleh BPBD Provinsi Banten. Misalnya, jika terjadi gempa bumi, mereka diimbau tidak panik.
“Negeri kita ini dalam beberapa dekade ini mengalami bencana yang luar biasa, simulasi ini sangat penting bagi siswa agar bisa menangani bencana sesegera mungkin,” kata Ketua SC Jihaduddin, Jumat (30/8/2019).
Menurut Jihaduddin, para siswa harus tau dasar-dasar penanganan bencana. Apalagi bangunan sekolah sekarang hampir rata-rata dua lantai, sangat riskan roboh saat ada bencana gempa bumi.
“Tau sifat dasar ketika ada bencana. Apalagi pelajar harus tau penanganan awal, itu yang paling pokok,” bebernya
Ditempat yang sama, Kepala Pusdalops BPBD Provinsi Banten, Giman mengatakan jika setiap sekolah harus memiliki tim siaga bencana. Hal tersebut agar bencana tiba tidak ada korban jiwa yang banyak.
“Setiap sekolah harus ada, kami sebagai BPBD siap menjadi pemateri,” tutupnya.(Zis/red)